DASAR TEORI
IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III
IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III
A.
Pengertian Ibu Hamil
Kehamilan manusia terjadi selama 40
minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida,
sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). (Sarwono,
R. Prawiro, 2003)
Dalam masyarakat, definisi medis dan
legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode trimester untuk memudahkan tahap dari perkembangan
janin. Trimester pertama (minggu pertama sampai minggu ke-13) membawa resiko
tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa
trimester kedua (minggu ke-14 sampai ke-26) perkembangan janin dapat dimonitor
dan didiagnosa. Trimester ketiga (minggu ke-27 sampai kehamilan cukup bulan
38-40 minggu) menandakan awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup
bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
B. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan
Trimester III
Menurut
Mochtar, R. (1998) Perubahan fisiologi pada kehamilan Trimester III ialah :
1.
Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi
1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5
cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak
gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada
akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan
antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara
lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil
ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
Pada kehamilan 28
minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri
terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36
minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus.
Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu
adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada
kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari
dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Pada trimester III,
istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen
bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi
otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis
(tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah
yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik.
Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
2.
Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik
terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka
serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus
serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan
tekanan bagian bawah janin kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak
berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada
serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang
memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan
kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil
mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai
batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon
progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama
pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.
3.
Vagina Dan Vulva
Vagina dan vulva akibat
hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan
(livide). Warna porsio tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah
alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena
oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila
terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak
sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan,
cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
4.
Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
5.
Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia
kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara
keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin
ini menurun menjadi 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai
hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil.
Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (10.500/ml), demikian juga
hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung
akan meningkat 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung
tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi
denyut jantung meningkat 15%. Setelah
kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan
darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai
juga mengalami distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan
lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat
tingginya tekanan darah vena yang kembali dari utrerus dan akibat tekanan
mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan varises pada vena
tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa
meningkat hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan
aliran darah pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini
menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat
banyak dan mengeluh kongesti hidung.
Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein,
albumin, dan gamma globulin baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan,
sedangkan beta globulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. LED pada
umumnya meningkat sampai 4x sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai
sebagai ukuran.
6.
Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi
karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil
bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi,
sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih
rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan
mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
7.
Traktus Digestifus
Di mulut, gusi menjadi
lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh
progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi
regorgitasi isilambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn).
Sekresi isilambungberkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot
usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi
zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang memana
merupakan salah satu keluhan utamawanita hamil.
8.
Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai tuun ke PAP,
keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi
glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah,
sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino,
asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
9.
Sistem Imun
HCG dapat menurunkan respon
imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai
dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30
dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
10.
Metabolisme
Dalam Kehamilan
BMR meningkat hingga 15-20%
yang umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20
minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk
mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa
wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gr
kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam
trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5
gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk
keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa
mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin
oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup
tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim
diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil
ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar ini mencapai puncaknya sampai
400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu dan seterusnya sampai akhir
kehamilan.Pinosinase adalah enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif.
Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38
minggu.
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara
6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam
kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan
oleh hasil konsepsi, fetus placenta dan liquor.
C. Perubahan Psikologi
Trimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi
karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak
semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon
ibu mudah lelah dan menunggu dampaknya terlalau lama. Sekitar 2 minggu sebelum
melahirkan, sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang. Mereka
mungkin mengatakan pada perawat “saya merasa lebih baikan saat ini ketimbang
sebulan yang lalu”. Kecuali bila berkembang masalah fisik, kegembiraan ini
terbawa sampai proses persalinan, suatu periode dengan stress yang tinggi.
Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsinya terhadap kejadian ini. Kerjasama yang
khusus slama peristiwa ini akan dibicarakan dalam hubungannya dengan askeb yang
diberikan padanya. Perasaan sangat gembira yang dialami ibu seminggu sebelum
persalinan mencapai klimaksnya sekitar 24 jam sebelum persalinan.
D. Kebutuhan Ibu
Hamil Trimester III
1.
Nutrisi
Mempersiapkan kelahiran, maka yang harus
dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi ibu
yang memasuki trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan
berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat
meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat,
dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang dibutuhkan adalah B6 untuk membantu
metabolisme dalam pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf.
Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk mengatur sistem
pernapasan dan energi. Yodium tidak kalah penting dalam perkembangan di masa
ini untuk proses perkembangan janin dan meminimalisir kemungkinan terhambatnya
perkembangan otak dan tinggi badan. Peranan yang tidak kalah penting adalah
cairan dalam mengatur sel-sel baru, pengaturan suhu tubuh dan proses
metabolisme.
Calon ibu perlu mendapat energi yang mencukupi
terutama untuk persiapan melahirkan. Asupan nutrisi berkualitas akan menjamin
ibu tak mengalami kekurangan gizi. Pastikan kebutuhan kalori terpenuhi dengan
konsumsi karbohidrat dan lemak yang memadai. Misalnya, karbohidrat didapat dari
serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan,
biji-bijian dan susu. Lemak didapat dari mentega, susu, telur, daging berlemak,
alpukat dan minyak nabati.
Pada
kehamilan priode trimester ke tiga ini, ibu hamil butuh bekal energi yang
memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan
energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya memenuhi nutrisi dan gizi
seimbang tidak boleh dikesampingkan oleh ibu, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan
terakhir menjelang persalinan ini. Karena itu, jangan sampai kekurangan
nutrisi.
Berikut
ini daftar nutrisi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester
ketiga ini, tentu tanpa mengabaikan nutrisi pada zat gizi lainnya :
a.
Kalori
Kebutuhan
kalori ibu selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal),
dengan pertambahan berat badan ibu yang mencapai 12,5 kg. Pertambahan kalori
ini pun diperlukan terutama pada 20 minggu kehamilan terakhir. Untuk itu,
tambahan kalori yang diperlukan ibu setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal per
hari.
Tambahan
kalori ini diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan
menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga
berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui nanti.
b.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin
ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang
melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak
dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin
berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan
pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram
sehari.
c.
Yodium
Yodium
dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap
metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya
proses perekembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin
akan tumbuh kerdil. Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan
tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal.
Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal
untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
d.
Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan
vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan
dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram
per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari.
e.
Air
Kebutuhan
ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan.
Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh,
melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup
mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari
sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8
gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah,
makanan berkuah dan buah-buahan.
2.
Oksigen
Berjalan-jalan
baik di lakukan di waktu pagi karena mengalami pertukaran udara yang sangat
baik sambil menggerakkan otot-otot pada bagian tubuh yang dapat memperoleh
sinar matahari pagi.
Adapun kriteria oksigen
yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a.
Bersih dan Segar
Kriteria
oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu,
ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari (jalan
pagi), hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar
dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan
oksigen yang segar dan bersih.
b.
Tidak Berpolusi dan Kotor
Dengan
semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya
oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari
udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat
menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain
dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit.
Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan
rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil
dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup
oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam
rahimnya.
c.
Tidak Bau
Adapun
alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau
dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak
tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan
menghirup oksigen yang berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi
kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus
menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti
terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.
3.
Personal Hygiene
a.
Mandi
Mandi
merupakan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit karena pada ibu
hamil fungsi eksresi keringat bertambah. Dan menggunakan sabun yang ringan dan
lembut agar kulit tidak teriritasi. Mandi berendam air hangat selama hamil
tidak dianjurkan karena apabila suhu tinggi akan merusak janin jika terjadi
pada waktu perkembangan yang kritis, dan pada trimester III mandi berendam
dihindari karena risiko jatuh lebih besar, dikarenakan keseimbangan tubuh ibu
hamil sudah berubah.
Manfaat mandi :
Manfaat mandi :
1)
Merangsang sirkulasi
2)
Menyegarkan
3)
Menghilangkan kotoran yang harus
diperhatikan:
a)
Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
b)
Air harus bersih
c)
Tidak terlalu dingin atau terlalu panas
d)
Gunakan sabun yang mengandung antiseptik
b.
Rambut
Rambut
ibu hamil mengalami perubahan, biasanya pada ibu hamil dan setelah persalinan
rambut ibu akan mengalami kerontokan, sehingga diperlukan tata rambut. Bagi ibu
yang berambut panjang pada kehamilan akhir (TM III) akan sulit untuk mencuci
rambut, selain itu mengeringkan rambut panjang akan memakan waktu lama. Rambut
panjang dan model yang rumit tidak praktis selama hamil dan setelah persalinan.
Selama hamil perawatan rambut dilakukan sama seperti tidak hamil yaitu dengan
keramas atau mencuci rambut dua hari sekali. Untuk mencegah kerontokan bila
perlu berikan vitamin rambut.
c.
Perawatan gigi dan mulut
Pemeriksaan
gigi minimal dilakukan satu kali selama hamil. Pada ibu hamil gusi menjadi
lebih peka dan mudah berdarah karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang
menyebabkan hipertrofi (terbentuk plak di daerah antara gusi dan gigi). Ibu
hamil harus menggosok gigi dengan benar sampai bersih dengan sikat yang lembut
agar tidak melukai gusi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan
kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh
yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi
setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan
gingivitis.
Cara merawat gigi
1)
Tambal gigi yang berlubang
2)
Mengobati gigi yang terinfeksi
3)
Untuk mencegah gigi caries
a)
Menyikat gigi dengan teratur
b)
Membilas mulut dengan setelah makan atau
minum saja
c)
Gunakan pencuci mulut yang bersifat
alkali atau basa
d)
Kebutuhan kalsium
Makanan
yang manis juga harus dikurangi, sebab gula bila bercampur dengan bakteri akan
menimbulkan asam (pH mulut rendah) yang merusak email gigi, sebaiknya cemilan
yang manis diganti dengan konsumsi buah dan sayuran karena mempunyai efek “self
cleanser” dan mengurangi kontak gigi dengan gula.
Manfaat perawatan kesehatan mulut
dan gigi pada ibu hamil,yakni menurunkan
risiko terserang pre-eklamsi (keracunan kehamilan) sebesar 5-8%, kemudian hasil
riset Academy of general dentistry menunjukan bahwa ibu hamil menderita
gangguan kesehatan mulut dan gigi (periondental disease) beresiko 3-5 kali lebih besar untuk melahirkan bayi prematur.
sementara ibu hamil yang menderita infeksi gusi, memiliki kemungkinan 6 kali
lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur dan bayi lahir dengan badan rendah.
Berikut ini tips merawat kesehatan mulut dan gigi ibu hamil:
1)
Mengingat
selama kehamilan gusi lebih rentan, gunakan sikat gigi yang lebih lembut pada
sikatnya.
2)
Gosoklah
gigi dengan hati-hati, paling tidak 2 kali sehari dengan pasta gigi yang
mengandung flouride.
3)
Bersihkan
sela-sela gigi dengan dental floos.
4)
Setelah
menyikat gigi dengan baik, kumurlah dengan obat kumur yang mengandung
antiseptik, sesuai aturan.
5)
Bisa
gusi terasa tidak nyaman, misalnya sedikit membengkak, cobalah untuk berkumur
dengan air es.
6)
Penuhi
kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi. Sedapat mungkin, hindari atau kurangi
konsumsi makanan dan minuman yang manis-manis.
7)
Berkonsultasilah
ke dokter gigi sebelum, selama dan setelah kehamilan.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu
mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama
pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
d.
Payudara
Pemeliharaan
payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan
sekitarnya. Kebanyakan payudara wanita hamil terasa peka atau tidak nyaman pada
Minggu-minggu awal kehamilan, yang akan segera hilang pada bulan-bulan pertengahan
usia kehamilan. Membesarnya
payudara terjadi akibat aktivitas hormonal yang menyebabkan pembesaran
jaringan-jaringan kelenjar. Bila salah satu dari puting normal dan yang lainnya
tidak keluar (masuk ke dalam). Tarik dengan lembut atau bila tidak dilakukan
gerakan Hoffman. Pada kehamilan akhir ibu membutuhkan bra dengan nomor lebih
besar dari yang biasanya, selain itu lingkar dada akan membesar sekitar 8-10
cm. Bra harus membantu menahan payudara tanpa menekan puting dan talinya harus
cukup lebar, sehingga tidak menyakiti bahu ibu. Payudara tidak berisi jaringan
otot, sehingga bila mengendur selama kehamilan, tidak dapat kembali seperti
semula.
e.
Kulit
Kulit
yang kering dan gatal bisa terjadi di sekujur tubuh, namun biasanya terasa pada
bagian perut di mana kulit teregang dengan adanya bayi dalam kandungan. Hal ini
disebabkan karena kekurangan vitamin B. Untuk menjaga agar kulit tidak kering
maka ibu hamil mengonsumsi vitamin B.
f.
Perawatan Genetalia
Ibu
hamil mengalami peningkatan pengeluaran pervaginam (leukorrhea), oleh karena
itu genetalia harus sering dibersihkan dengan air terutama setelah
defekasi/miksi. Arah pembersihan dari depan dahulu menuju ke anus, lalu
dikeringkan memakai tisu atau handuk dari depan ke belakang.
Wanita
yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter
karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara (udara masuk ke
dalam peredaran darah).
Hal-hal
yang harus diperhatikan adalah :
1)
Celana dalam harus kering
2)
Jangan gunakan obat/menyemprot ke dalam
vagina
3)
Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus
4)
Vaginal touching
Hindari
vagina touching (memasukkan atau membilas bagian dalam vagina) untuk mencegah
infeksi karena dapat menyebabkan perdarahan atau emboli (udara masuk ke dalam
peredaran arah). Sabun atau pembersih hanya digunakan untuk bagian luar saja.
Cara
ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut
1)
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama
perineum.
2)
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk
membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang,
kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap
kali selesai buang air kecil atau besar.
3)
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut
atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika
telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.
4)
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
5)
Jika ibu mempunyai luka episotomi atau
laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
g.
Perawatan kuku
Menjaga
kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk
itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku
terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan
lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5
mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda. Masalah/gangguan pada
kuku :
1)
Ingrown Nail
Kuku
tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
2)
Paronychia
Radang di sekitar jaringan kuku.
Radang di sekitar jaringan kuku.
3)
Ram's Horn Nail
Gangguan
kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat discrtai kcrusakan dasar kuku atau
infeksi.
h.
Bau Tidak Sedap
Reaksi
mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur
kerja:
1)
Jelaskan prosedur pada pasien.
2)
Cuci tangan.
3)
Atur posisi pasien dengan posisi duduk
atau tidur.
4)
Tentukan kuku yang akan dipotong.
5)
Rendamkan kuku dengan air hangat kurang
lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
6)
Keringkan dengan handuk.
7)
Letakkan tangan di atas bengkok dan
lakukan pemotongan kuku.
8)
Cuci tangan
4.
Pakaian
Pada
trimester ketiga, perut ibu sudah membesar. Pada masa ini ibu cenderung
memikirkan proses kelahiran bayinya, pasti akan menyiapkan pakaian bayi dan
pakaian untuk dirinya saat menyusui nanti.
Pakaian
yang baik untuk ibu hamil:
Pada
trimester ini, pakaian yang baik untuk digunakan oleh ibu hamil pada trimester
III. Hanya saja, pada trimester ini pakaian harus longgar, nyaman dan memiliki
kancing bagian dada untuk mempermudah pada saat menyusui nanti.
Selain baju,
Bra untuk menyusui juga dipersiapkan pada trimester ini. Bra yang baik
menjelang persalinan dan saat menyusui adalah Bra yang dapat dibuka dan ditutup
jika ingin menyusui bayinya.
Tanda-tanda bahaya kehamilan
adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan
merupakan hal yang fisiologis.
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah
satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu
melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Perdarahan
yang terjadi pada masa kehamilan
kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan
muda, perdarahan
pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan
dapat berupa abortus, kehamilan mola
Penanganan Umum :
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat
keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi,
dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan
tindakan meskipun tanda–tanda syok
belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu
dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk
segera memulai penanganan
syok, yaitu pasang infus
dan berikan cairan
intravena. Lakukan restorasi cairan
darah sesuai dengan
keperluan. (Saifuddin, 2002 : 18-19)
Macam–macam
perdarahan
pervaginam :
a.
Abortus
Abortus
adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan
16 minggu atau sebelum plasenta
selesai. Macam–macam abortus
:
1)
Abortus
spontan adalah abortus
yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan
tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi
pasien (gawat darurat, komplikasi
berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum
melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan
dengan segera sumber perdarahan,
lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
2)
Abortus
provokatus (induced abortion)
adalah abortus
yang disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
3)
Abortus
medisinalis adalah abortus
karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan
dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis)
biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
4)
Abortus
kriminalis adalah abortus
yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak
berdasarkan indikasi medis.
5)
Abortus
inkompletus (keguguran
bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi
yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua
atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok
maka atasi dulu dengan pemberian cairan
dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
6)
Abortus
insipiens (keguguran
sedang berlangsung) adalah: abortus
yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban
yang teraba kehamilan
tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok
maka atasi dulu dengan pemberian cairan
dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
7)
Abortus
imminens (keguguran
membakat) adalah keguguran
membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus
masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika
serta istirahat.
Penanganan:
tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas
fisik
berlebihan atau hubungan seksual,
jika: perdarahan
berhenti lakukan asuhan antenatal
seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan
terjadi lagi.Perdarahan
terus berlangsung nilai kondisi janin
(uji kehamilan
atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
8)
Missed abortion
adalah
keadaan dimana janin
sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim
dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan:
berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus
dan desidua
dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi
dan kuretase.
Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
b.
Mola Hidatidosa
Pada trimester I
gambaran mola
hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari
kehamilan
anembrionik, missed abortion, abortus
inkompletus, atau mioma uteri.
Penanganan umum :
Jika diagnosis
kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan
evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi
berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau
Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan
preventif terhadap perdarahan
hebat dan efektifitas kontraksi
terhadap pengosongan uterus
secara cepat).
Mual
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual
dan muntah terjadi pada 60-80
% primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu
diantara seribu kehamilan,
gejala–gejala ini menjadi lebih
berat. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon
ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita
dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan
berat ringanya penyakit.
Penanganan Umum :
a.
Makan sedikit tapi sering
d.
Selingi makanan
berkuah dengan makanan
kering. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan, kemudian makanan
berkuah pada waktu berikutnya.
Jika
muntah terus menerus bisa
terjadi kerusakan hati. Komplikasi
lainya adalah perdarahan
pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
Sakit
kepala yang bisa terjadi
selama kehamilan,
dan sering kali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukan
suatu masalah serius dalam kehamilan
adalah sakit kepala yang hebat, menetap
dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau
terbayang. Hal ini merupakan gejala
dari pre-eklamsia dan
jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Penanganan Umum :
a.
Jika ibu tidak sadar atau kejang,
segera mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
b.
Segera lakukan observasi
terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah,
dan pernafasan)
sambil mencari riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia,
suatu penyakit yang terjadi
hanya pada wanita hamil,
dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan
oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak
dan meningkatkan resistensi otak
yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan
kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
Penanganan Umum :
a.
Jika tidak sadar atau kejang.
Segera dilakukan mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b.
Segera dilakukan penilaian terhadap
keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
Penanganan Umum :
1.
Bila ibu mendapat sedative, tunggu
hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang;
2.
Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa
orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam
jaringan tubuh, dan dapat diketahui
dari kenaikan berat badan
serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan
sering ditemukan pada kehamilan
biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang
mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema
biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain:
jika muncul pada muka dan tangan, bengkak
tidak hilang setelah beristirahat, bengkak
disertai dengan keluhan fisik
lainnya, seperti: sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
pre-eklampsia.
Penanganan Umum :
b.
Mengatur diet,
yaitu meningkatkan konsumsi makanan
yang mengandung protein
dan mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat
serta lemak.
c.
Kalau keadaan memburuk namun
memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan
bayi
demi keselamatan ibu dan bayi.
Kondisi
ibu disebabkan oleh kehamilan
disebut dengan keracunan
kehamilan
dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka,
tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
Nyeri
perut pada kehamilan
22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan
ektopik atau abortus.
(Saifuddin, 2002: 98)
Penanganan Umum
b.
Jika dicurigai syok,
mulai pengobatan
sekalipun gejala
syok
tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan
cepat.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
Anemia
adalah masalah medis
yang umum terjadi pada banyak wanita hamil.
Jumlah sel darah merah dalam keadaan
rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi.
Anemia
sering terjadi pada kehamilan
karena volume darah
meningkat kira–kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan hematokrit
(volume, jumlah atau persen sel darah
merah dalam darah). Penurunan
ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan Umum :
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan
terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/
keguguran.
9.
Demam
Tinggi
Ibu hamil
menderita deman dengan suhu tubuh
lebih 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum :
Demam tinggi dapat
ditangani dengan: istirahat
baring, minum banyak, kompres
untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84).
Komplikasi yang
ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi
antara lain: sistitis (infeksi
kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi
saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86).
10. Kejang
Pada umumnya kejang
didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan
dapat merupakan gejala
dari eklamsia.
Penanganan Umum :
a.
Baringkan pada sisi kiri tempat tidur
arah kepala
ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan/ darah
b.
Bebaskan jalan nafas
Keluarnya cairan
berupa air dari vagina
setelah kehamilan
22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan
preterm sebelum kehamilan
37 minggu maupun kehamilan
aterm.
Penanganan Umum :
b.
Dilakukan pemeriksaan
inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan
yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c.
Jika ibu mengeluh perdarahan
akhir kehamilan
(setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan
dalam secara digital.
F.
Tanda-Tanda Persalinan
Yang tak kalah penting untuk dipersiapkan dari ibu
adalah pemahaman dan tanda-tanda pastinya datang persalinan, yaitu :
1.
Rasa sakit
atau mulas di perut, dan menjalar keperut bagian bawah sampai kepinggang bagian
belakang yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur
dan semakin lama semakin sering. Intensitas yang meningkat minimal 3 kali dalam
10 menit, dengan durasi 30-40 detik.
2.
Adanya
pengeluaran per vagina, berupa secret yang berwarna merah muda disertai lendir.
3.
Ibu merasa
sakit pada pinggang dan merasa nyeri menjalar ke bagian perut bawah.
4.
Kadang
dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan (selaput ketuban
pecah), dengan ciri-ciri keluarnya air ketuban seketika dalam jumlah banyak,
atau keluarnya air ketuban sedikit-sedikit tetapi dalam waktu yang lama. Ini
disebut sebagai ketuban remes karena selaput ketuban robek. Perlu ditekankan
pada ibu dan keluarga untuk mampu membedakan antara pengeluaran air seni dan
air ketuban karena perbedaan konsistensinya sanagt tipis, terutama jika air
ketuban sudah terserap dalam air.
G.
Persiapan Persalinan
Pada waktu ibu diterangkan apa yang terjadi pada
kehamilan yang sudah tua, kira-kira pada waktu dua minggu sebelum persalinan.
Pada waktu itu ibu akan merasa lebih mudah bernafas karena dasar rahim agak
menurun berhubung kepala janin pada kehamilan pertama mulai masuk dalam pintu
atas panggul. Ibu sering buang air kecil. Ibu merasa perut kadang-kadang
mengencang dan menegang.
Pada waktu ini yang berperan adalah suami atau
keluarga, mempersiapkan barang-barang keperluan sebagai berikut:
1.
Pakaian bayi
untuk bayi yang akan dilahirkan.
2.
Pakaian untuk
ibu khususnya kain bulanan (cawat) yang dibuat dari bahan yang dapat meresap.
3.
Alat-alat
yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi persalinan
4.
Persiapan
alat-alat baik untuk kepeluan ibu maupun bayi pada masa persalinan dan
sesudahnya sangat penting. Terutama untuk menjamin kelancaran proses persalinan
dan nifas serta pemeliharaan bayi. Dalam melakukan persalinan ini dapat secara
bertahap, agar tidak terasa terlalu berat. Alat yang paling pokok dan perlu
waktu membuatnya disiapkan terlebih dahulu, kemudian menyusul yang lainnya. Ada
baiknya apabila ibu dapat membuat sendiri terutama pakaian bayinya, agar merasa
lebih puas dan dekat dengan bayinya. Sangat dianjurkan persiapan telah lengkap
pada usia kehamilan 8 bulan.
Berikut ini akan disebutkan berbagai alat untuk
keperluan ibu maupun bayi, yang telah disusun berdasarkan tingkat
kepentingannya:
1.
Alat/ bahan
keperluan ibu :
ALAT: JUMLAH:
a.
Kain panjang/
sarung 6 buah
b.
Baju atas
dengan belahan didepan 6 buah
c.
BH untuk
menyusui 6
buah
d.
Duk atau
pembalut wanita 3 lusin
e.
Handuk 3
lusin
f.
Celana dalam 12 buah
g.
Alat mandi 1
set
h.
Perlak lebar
+ pengalas 1 buah
i.
Alat keperluan
sehari-hari lainnya
2.
Alat/ bahan
keperluan merawat bayi :
ALAT: JUMLAH:
a.
Popok bayi 4
buah
b.
Baju bayi
(baju dalam dan luar) 1 lusin
c.
Sarung tangan
dan kaki 3
stel
d.
Kain bedong 2 lusin
e.
Kain pengalas 2 lusin
f.
Perlak bayi 2
buah
g.
Handuk bayi 2 buah
h.
Selimut bayi
+ pengalas 2 buah
i.
Bak mandi
bayi
1
buah
j.
Alkohol 70%
1 botol
k.
Bethadine
Kasa steril
2 lusin
l.
Lidi kapas
2 lusin
m.
Kapas
2 bungkus
n.
Minyak
telon
1 botol
o.
Bedak bayi
1 botol
p.
Sabun bayi
1 botol
q.
Pengalas dagu
3
buah
r.
Bantal + guling
bayi 1 stel
s.
Kelambu
1 buah
H.
Tempat Bersalin
Ibu dianjurkan untuk bersalin di BPS (Bidan Praktik Swasta),
Rumah Sakit, Klinik Bersalin, dan ditempat dr. SpOG, agar ibu tidak binggung
menentukan tempat bersalin dan untuk menghindari bersalin dengan dukun.
I.
ASI Ekslusif
J.
KB Pascasalin
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati,
dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan
Ibu Hamil). Jakarta
Muchtar
Rustam. 2003. Sinopsis Obstetri Fisiologi
Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Romauli,
Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta :
Nuha Medik
Sarwono,
R. Prawiro. 2003. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Saifuddin,
AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar