expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Ngiklan

Senin, 04 Maret 2019

DASAR TEORI IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III


DASAR TEORI
IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III

A.       Pengertian Ibu Hamil
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). (Sarwono, R. Prawiro, 2003)
Dalam masyarakat, definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode trimester untuk memudahkan tahap dari perkembangan janin. Trimester pertama (minggu pertama sampai minggu ke-13) membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa trimester kedua (minggu ke-14 sampai ke-26) perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Trimester ketiga (minggu ke-27 sampai kehamilan cukup bulan 38-40 minggu) menandakan awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.

B.       Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan Trimester III
Menurut Mochtar, R. (1998) Perubahan fisiologi pada kehamilan Trimester III ialah :
1.         Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½  jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
2.         Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
3.         Vagina Dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak  sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
4.         Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
5.         Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung meningkat  15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung.
Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein, albumin, dan gamma globulin baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan, sedangkan beta globulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. LED pada umumnya meningkat sampai 4x sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai ukuran.
6.         Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
7.         Traktus Digestifus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isilambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isilambungberkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang memana merupakan salah satu keluhan utamawanita hamil. 
8.      Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai tuun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan. 
9.         Sistem Imun
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
10.     Metabolisme Dalam Kehamilan
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu dan seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase adalah enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta dan liquor.
C.       Perubahan Psikologi
Trimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu mudah lelah dan menunggu dampaknya terlalau lama. Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan, sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang. Mereka mungkin mengatakan pada perawat “saya merasa lebih baikan saat ini ketimbang sebulan yang lalu”. Kecuali bila berkembang masalah fisik, kegembiraan ini terbawa sampai proses persalinan, suatu periode dengan stress yang tinggi.
Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya terhadap kejadian ini. Kerjasama yang khusus slama peristiwa ini akan dibicarakan dalam hubungannya dengan askeb yang diberikan padanya. Perasaan sangat gembira yang dialami ibu seminggu sebelum persalinan mencapai klimaksnya sekitar 24 jam sebelum persalinan.

D.     Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
1.         Nutrisi
Mempersiapkan kelahiran, maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi ibu yang memasuki trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang dibutuhkan adalah B6 untuk membantu metabolisme dalam pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf. Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk  mengatur sistem pernapasan dan energi. Yodium tidak kalah penting dalam perkembangan di masa ini untuk proses perkembangan janin dan meminimalisir kemungkinan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan. Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel  baru, pengaturan suhu tubuh dan proses metabolisme.
Calon ibu perlu mendapat energi yang mencukupi terutama untuk persiapan melahirkan. Asupan nutrisi berkualitas akan menjamin ibu tak mengalami kekurangan gizi. Pastikan kebutuhan kalori terpenuhi dengan konsumsi karbohidrat dan lemak yang memadai. Misalnya, karbohidrat didapat dari serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Lemak didapat dari mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
Pada kehamilan priode trimester ke tiga ini, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya memenuhi nutrisi dan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan oleh ibu, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan ini. Karena itu, jangan sampai kekurangan nutrisi. 
Berikut ini daftar nutrisi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ketiga ini, tentu tanpa mengabaikan nutrisi pada zat gizi lainnya :
a.         Kalori
Kebutuhan kalori ibu selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan ibu yang mencapai 12,5 kg. Pertambahan kalori ini pun diperlukan terutama pada 20 minggu kehamilan terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan ibu setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal per hari.
Tambahan kalori ini diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui nanti.
b.         Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari.
c.         Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil. Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh  melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
d.        Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari.
e.         Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan. 
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih.  Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan.
2.         Oksigen
Berjalan-jalan baik di lakukan di waktu pagi karena mengalami pertukaran udara yang sangat baik sambil menggerakkan otot-otot pada bagian tubuh yang dapat memperoleh sinar matahari pagi.
Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a.         Bersih dan Segar
Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari (jalan pagi), hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih.
b.         Tidak Berpolusi dan Kotor
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam rahimnya.
c.         Tidak Bau
Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.
3.         Personal Hygiene
a.         Mandi
Mandi merupakan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit karena pada ibu hamil fungsi eksresi keringat bertambah. Dan menggunakan sabun yang ringan dan lembut agar kulit tidak teriritasi. Mandi berendam air hangat selama hamil tidak dianjurkan karena apabila suhu tinggi akan merusak janin jika terjadi pada waktu perkembangan yang kritis, dan pada trimester III mandi berendam dihindari karena risiko jatuh lebih besar, dikarenakan keseimbangan tubuh ibu hamil sudah berubah.
Manfaat mandi :
1)        Merangsang sirkulasi
2)        Menyegarkan
3)        Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan:
a)         Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
b)         Air harus bersih
c)         Tidak terlalu dingin atau terlalu panas
d)        Gunakan sabun yang mengandung antiseptik
b.         Rambut
Rambut ibu hamil mengalami perubahan, biasanya pada ibu hamil dan setelah persalinan rambut ibu akan mengalami kerontokan, sehingga diperlukan tata rambut. Bagi ibu yang berambut panjang pada kehamilan akhir (TM III) akan sulit untuk mencuci rambut, selain itu mengeringkan rambut panjang akan memakan waktu lama. Rambut panjang dan model yang rumit tidak praktis selama hamil dan setelah persalinan. Selama hamil perawatan rambut dilakukan sama seperti tidak hamil yaitu dengan keramas atau mencuci rambut dua hari sekali. Untuk mencegah kerontokan bila perlu berikan vitamin rambut.
c.         Perawatan gigi dan mulut
Pemeriksaan gigi minimal dilakukan satu kali selama hamil. Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang menyebabkan hipertrofi (terbentuk plak di daerah antara gusi dan gigi). Ibu hamil harus menggosok gigi dengan benar sampai bersih dengan sikat yang lembut agar tidak melukai gusi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.
Cara merawat gigi
1)        Tambal gigi yang berlubang
2)        Mengobati gigi yang terinfeksi
3)        Untuk mencegah gigi caries
a)         Menyikat gigi dengan teratur
b)         Membilas mulut dengan setelah makan atau minum saja
c)         Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
d)        Kebutuhan kalsium
Makanan yang manis juga harus dikurangi, sebab gula bila bercampur dengan bakteri akan menimbulkan asam (pH mulut rendah) yang merusak email gigi, sebaiknya cemilan yang manis diganti dengan konsumsi buah dan sayuran karena mempunyai efek “self cleanser” dan mengurangi kontak gigi dengan gula.
Manfaat perawatan kesehatan mulut dan gigi  pada ibu hamil,yakni menurunkan risiko terserang pre-eklamsi (keracunan kehamilan) sebesar 5-8%, kemudian hasil riset Academy of general dentistry menunjukan bahwa ibu hamil menderita gangguan kesehatan mulut dan gigi (periondental disease) beresiko 3-5 kali  lebih besar untuk melahirkan bayi prematur. sementara ibu hamil yang menderita infeksi gusi, memiliki kemungkinan 6 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur dan bayi lahir dengan badan rendah.
Berikut ini tips merawat kesehatan mulut dan gigi ibu hamil:
1)        Mengingat selama kehamilan gusi lebih rentan, gunakan sikat gigi yang lebih lembut pada sikatnya.
2)        Gosoklah gigi dengan hati-hati, paling tidak 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung flouride.
3)        Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floos.
4)        Setelah menyikat gigi dengan baik, kumurlah dengan obat kumur yang mengandung antiseptik, sesuai aturan.
5)        Bisa gusi terasa tidak nyaman, misalnya sedikit membengkak, cobalah untuk berkumur dengan air es.
6)        Penuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi. Sedapat mungkin, hindari atau kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis-manis.
7)        Berkonsultasilah ke dokter gigi sebelum, selama dan setelah kehamilan.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
d.        Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Kebanyakan payudara wanita hamil terasa peka atau tidak nyaman pada Minggu-minggu awal kehamilan, yang akan segera hilang pada bulan-bulan pertengahan usia kehamilan. Membesarnya payudara terjadi akibat aktivitas hormonal yang menyebabkan pembesaran jaringan-jaringan kelenjar. Bila salah satu dari puting normal dan yang lainnya tidak keluar (masuk ke dalam). Tarik dengan lembut atau bila tidak dilakukan gerakan Hoffman. Pada kehamilan akhir ibu membutuhkan bra dengan nomor lebih besar dari yang biasanya, selain itu lingkar dada akan membesar sekitar 8-10 cm. Bra harus membantu menahan payudara tanpa menekan puting dan talinya harus cukup lebar, sehingga tidak menyakiti bahu ibu. Payudara tidak berisi jaringan otot, sehingga bila mengendur selama kehamilan, tidak dapat kembali seperti semula.
e.         Kulit
Kulit yang kering dan gatal bisa terjadi di sekujur tubuh, namun biasanya terasa pada bagian perut di mana kulit teregang dengan adanya bayi dalam kandungan. Hal ini disebabkan karena kekurangan vitamin B. Untuk menjaga agar kulit tidak kering maka ibu hamil mengonsumsi vitamin B.
f.          Perawatan Genetalia
Ibu hamil mengalami peningkatan pengeluaran pervaginam (leukorrhea), oleh karena itu genetalia harus sering dibersihkan dengan air terutama setelah defekasi/miksi. Arah pembersihan dari depan dahulu menuju ke anus, lalu dikeringkan memakai tisu atau handuk dari depan ke belakang.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara (udara masuk ke dalam peredaran darah).
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1)        Celana dalam harus kering
2)        Jangan gunakan obat/menyemprot ke dalam vagina
3)        Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus
4)        Vaginal touching
Hindari vagina touching (memasukkan atau membilas bagian dalam vagina) untuk mencegah infeksi karena dapat menyebabkan perdarahan atau emboli (udara masuk ke dalam peredaran arah). Sabun atau pembersih hanya digunakan untuk bagian luar saja.
Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut
1)        Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
2)        Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
3)        Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.
4)        Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
5)        Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
g.         Perawatan kuku
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda. Masalah/gangguan pada kuku :
1)        Ingrown Nail
Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
2)        Paronychia
Radang di sekitar jaringan kuku.
3)        Ram's Horn Nail
Gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat discrtai kcrusakan dasar kuku atau infeksi.
h.         Bau Tidak Sedap
Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur kerja:
1)        Jelaskan prosedur pada pasien.
2)        Cuci tangan.
3)        Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur.
4)        Tentukan kuku yang akan dipotong.
5)        Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
6)        Keringkan dengan handuk.
7)        Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8)        Cuci tangan
4.         Pakaian
Pada trimester ketiga, perut ibu sudah membesar. Pada masa ini ibu cenderung memikirkan proses kelahiran bayinya, pasti akan menyiapkan pakaian bayi dan pakaian untuk dirinya saat menyusui nanti.
Pakaian yang baik untuk ibu hamil:
Pada trimester ini, pakaian yang baik untuk digunakan oleh ibu hamil pada trimester III. Hanya saja, pada trimester ini pakaian harus longgar, nyaman dan memiliki kancing bagian dada untuk mempermudah pada saat menyusui nanti.
Selain baju, Bra untuk menyusui juga dipersiapkan pada trimester ini. Bra yang baik menjelang persalinan dan saat menyusui adalah Bra yang dapat dibuka dan ditutup jika ingin menyusui bayinya.

E.       Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Tanda Bahaya Kehamilan Pada Masa Kehamilan meliputi:
1.         Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa abortus, kehamilan mola
Penanganan Umum :
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan. (Saifuddin, 2002 : 18-19)
Macam–macam perdarahan pervaginam :
a.         Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai. Macam–macam abortus :
1)        Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
2)        Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
3)        Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
4)        Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
5)        Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
6)        Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
7)        Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
8)        Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
b.         Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.
Penanganan umum :
Jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).
2.         Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejalagejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejalagejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
Penanganan Umum :
Mual muntah dapat diatasi dengan:
a.         Makan sedikit tapi sering
b.         Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
c.         Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
d.        Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
e.         Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
f.          Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
g.         Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
h.         Istirahat cukup
i.           Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
3.         Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Penanganan Umum :
a.         Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
b.         Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
4.         Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
Penanganan Umum :
a.         Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b.         Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
Komplikasi yang ditimbulkan antara lain kejang dan eklamsia.
5.         Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Penanganan Umum :
a.         Memberikan dukungan emosional pada ibu
b.         Menilai denyut jantung janin (DJJ) :
1.         Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; 
2.         Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress.
6.         Bengkak Pada Wajah, Kaki Dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
Penanganan Umum :
a.         Istirahat cukup
b.         Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
c.         Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
7.         Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)
a.         Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
b.         Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
c.         Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98).
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
8.         Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan Umum :
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup.
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran.
9.         Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum :
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84).
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86).
10.     Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.
Penanganan Umum :
a.         Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan/ darah
b.         Bebaskan jalan nafas
c.         Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
d.        Lakukan pengawasan ketat
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria
11.     Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Penanganan Umum :
a.         Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
b.         Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c.         Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
d.        Mengobservasi tidak ada infeksi
e.         Mengobservasi tanda–tanda inpartu
a.         Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
b.         Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
c.         Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm

F.        Tanda-Tanda Persalinan
Yang tak kalah penting untuk dipersiapkan dari ibu adalah pemahaman dan tanda-tanda pastinya datang persalinan, yaitu :
1.         Rasa sakit atau mulas di perut, dan menjalar keperut bagian bawah sampai kepinggang bagian belakang yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering. Intensitas yang meningkat minimal 3 kali dalam 10 menit, dengan durasi 30-40 detik.
2.         Adanya pengeluaran per vagina, berupa secret yang berwarna merah muda disertai lendir.
3.         Ibu merasa sakit pada pinggang dan merasa nyeri menjalar ke bagian perut bawah.
4.         Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan (selaput ketuban pecah), dengan ciri-ciri keluarnya air ketuban seketika dalam jumlah banyak, atau keluarnya air ketuban sedikit-sedikit tetapi dalam waktu yang lama. Ini disebut sebagai ketuban remes karena selaput ketuban robek. Perlu ditekankan pada ibu dan keluarga untuk mampu membedakan antara pengeluaran air seni dan air ketuban karena perbedaan konsistensinya sanagt tipis, terutama jika air ketuban sudah terserap dalam air.

G.      Persiapan Persalinan
Pada waktu ibu diterangkan apa yang terjadi pada kehamilan yang sudah tua, kira-kira pada waktu dua minggu sebelum persalinan. Pada waktu itu ibu akan merasa lebih mudah bernafas karena dasar rahim agak menurun berhubung kepala janin pada kehamilan pertama mulai masuk dalam pintu atas panggul. Ibu sering buang air kecil. Ibu merasa perut kadang-kadang mengencang dan menegang.
Pada waktu ini yang berperan adalah suami atau keluarga, mempersiapkan barang-barang keperluan sebagai berikut:
1.         Pakaian bayi untuk bayi yang akan dilahirkan.
2.         Pakaian untuk ibu khususnya kain bulanan (cawat) yang dibuat dari bahan yang dapat meresap.
3.         Alat-alat yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi persalinan
4.         Persiapan alat-alat baik untuk kepeluan ibu maupun bayi pada masa persalinan dan sesudahnya sangat penting. Terutama untuk menjamin kelancaran proses persalinan dan nifas serta pemeliharaan bayi. Dalam melakukan persalinan ini dapat secara bertahap, agar tidak terasa terlalu berat. Alat yang paling pokok dan perlu waktu membuatnya disiapkan terlebih dahulu, kemudian menyusul yang lainnya. Ada baiknya apabila ibu dapat membuat sendiri terutama pakaian bayinya, agar merasa lebih puas dan dekat dengan bayinya. Sangat dianjurkan persiapan telah lengkap pada usia kehamilan 8 bulan.
Berikut ini akan disebutkan berbagai alat untuk keperluan ibu maupun bayi, yang telah disusun berdasarkan tingkat kepentingannya:
1.         Alat/ bahan keperluan ibu :
ALAT:                                                          JUMLAH:
a.         Kain panjang/ sarung                            6 buah
b.         Baju atas dengan belahan didepan       6 buah
c.         BH untuk menyusui                              6 buah
d.        Duk atau pembalut wanita                    3 lusin
e.         Handuk                                                 3 lusin
f.          Celana dalam                                        12 buah
g.         Alat mandi                                            1 set
h.         Perlak lebar + pengalas                         1 buah
i.           Alat keperluan sehari-hari lainnya 
2.         Alat/ bahan keperluan merawat bayi :
ALAT:                                                          JUMLAH:
a.         Popok bayi                                            4 buah
b.         Baju bayi (baju dalam dan luar)            1 lusin
c.         Sarung tangan dan kaki                                    3 stel
d.        Kain bedong                                         2 lusin
e.         Kain pengalas                                        2 lusin
f.          Perlak bayi                                            2 buah
g.         Handuk bayi                                         2 buah
h.         Selimut bayi + pengalas                        2 buah
i.           Bak mandi bayi                                     1 buah
j.           Alkohol 70%                                         1 botol
k.         Bethadine Kasa steril                            2 lusin
l.           Lidi kapas                                                         2 lusin
m.       Kapas                                                    2 bungkus
n.         Minyak telon                                         1 botol
o.         Bedak bayi                                            1 botol
p.         Sabun bayi                                            1 botol
q.         Pengalas dagu                                       3 buah
r.          Bantal + guling bayi                              1 stel
s.          Kelambu                                                1 buah

H.       Tempat Bersalin
Ibu dianjurkan untuk bersalin di BPS (Bidan Praktik Swasta), Rumah Sakit, Klinik Bersalin, dan ditempat dr. SpOG, agar ibu tidak binggung menentukan tempat bersalin dan untuk menghindari bersalin dengan dukun.

I.          ASI Ekslusif

J.         KB Pascasalin


DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta
Muchtar Rustam. 2003. Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medik
Sarwono, R. Prawiro. 2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Saifuddin, AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar