expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Ngiklan

Senin, 04 Maret 2019

MANAJEMEN KEBIDANAN KELUARGA BAPAK T. S. DUSUN BB RT XXV DESA BJ


BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang Masalah
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak diderita di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada tahun  2000, negara-negara SEARO (South East Asia Regional Office) yang berada di bawah World Health Organization (WHO) termasuk Indonesia melaporkan bahwa 52% penyebab kematian adalah akibat penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular yang banyak meningkat dalam sepuluh tahun terakhir sebagai penyebab kematian adalah penyakit jantung dan stroke.Menurut WHO, bahwa pada tahun 2012 sedikitnya 839 juta kasus hipertensi dan diperkirakan pada tahun 2025 menjadi 1,15 milyar atau sekitar 29% dari total penduduk dunia, penderita wanita lebih banyak (30%) dibanding laki-laki (29%).
Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit cerebrovascular, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner 5 kali dan stroke 10 kali. Penderita stroke sebesar 40-70%  adalah penderita hipertensi.
Faktor  risiko hipertensi yang tidak dapat diubah adalah umur, jenis kelamin dan genetik. Faktor risiko hipertensi yang dapat diubah meliputi obesitas/kegemukan, psikososial dan stres, merokok, olah raga yang kurang, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi garam berlebihan, hiperlipidemia/ hiperkolesterolemia.Sedangkan penyebab sekunder hipertensi antara lain penyakit ginjal, gangguan endokrin, dan penggunaan obat-obatan seperti kontrasepsi pil. Penggunaan kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah hal ini disebabkan karena terjadinya hipertropi jantung
Hasil pemantauan peserta KB aktif melalui mini survei BKKBN tahun 2005 menunjukkan bahwa prevalensi peserta KB di Indonesia adalah 66,2%. Dimana penggunaan kontrasepsi pil sebesar 17%. Menurut Riskesdas 2010, penggunaan kontrasepsi pil sebesar 12,8%.Sedangkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, pengguna kontrasepsi pil sebesar 14%.
Berdasarkan uraian di atas dijelaskan bahwa prevalensi hipertensi pada perempuan  cenderung lebih tinggi dibanding laki-laki. Penggunaan kontrasepsi pil merupakan salah satu faktor risiko terhadap hipertensi.Pengguna kontrasepsi pil di Indonesia masih di atas 10%.Hasil penelitian yang ada sampai saat ini hanya dilakukan di beberapa daerah dan belum dapat menggambarkan secara nasional.

B.         Tujuan Umum dan Khusus
1.          Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas PKL serta agar mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang bermutu tinggi dan komprehensif.
2.          Tujuan Khusus
a.           Mampu melaksanakan upaya-upaya promosi dan preventif pada keluarga binaan.
b.          Mampu menetapkan masalah kebidanan dalam komunitas
c.           Mampu melaksanakan pelayanan kebidanan pada keluarga
d.          Mampu melaksanakan pendokumentasian
e.           Mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat

C.        Metode Observasional Deskriptif
Metode Observasional yang digunakan dalam asuhan keluarga binaan ini adalah dengan cara metode observasional langsung, yaitu dengan cara terjun secara langsung ke dalam keluarga binaan yang akan dibina. Dalam asuhan ini yang menjadi sasarannya adalah sebuah keluarga yang mempunyai masalah dan kesehatan, pada keluarga Ny. N adalah sebagai akseptor KB Pil.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.        Batasan Keluarga
1.          Pengertian Keluaga
Keluarga adalah unit/ satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala suka dan duka dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988),  keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.
Menurut BKKBN (1999) keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya
Jadi keluarga dalam usaha kesehatan ini, sebagai satu kehidupan sosial yang bekerja sebagai satu sistem. Tidak sehatnya keadaan fisik dapat mempengaruhi keadaan mental dan sebaliknya akan mempengaruhi keadaan tingkatan kesehatan keluarga yang menjadi sasaran usaha keluarga ini.
2.          Pengertian Kesehatan Keluarga
Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang yang sempurna secara fisik, mental maupun sosial, dan bukan sekedar tidak adanya suatu penyakit atau cacat saja. Jika kedua pernyataan yaitu sehat/ kesehatan dan keluarga ini disatukan menjadi “kesehatan keluarga”, maka yang dimaksud sehat secara fisik, mental dan sosial tersebut dikaitkan dengan keluarga sebagai satu unit sosial dan bahwa “kesehatan keluarga” ini mencakup konsep dimana keadaan kesehatan individu dapat dipengaruhi dan mempengaruhi kelompok dan individu-individu lainnya dimana ia menjadi anggota hidup bersama yaitu keluarga.
Keadaan kesehatan suatu keluarga pada waktu tertentu atau kemampuan keluarga dalam mencapai suatu tingkatan kesehatan adalah ditentukan oleh pengaruh timbal balik dari banyak faktor yang ada didalam maupun diluar keluarga, efek total pada suatu waktu tertetu dapat diartikan sebagai suatu keluarga positif atau negatif yang mempengaruhi keluarga tersebut. Adapun susunan keluarga terdiri dari:
a.           Necicus Family
1)          Kepala keluarga/ ayah
2)          Anggota keluarga atau ibu dan anak.
b.          Extented Family
1)          Kepala keluarga
2)          Anggota keluarga
3)          Kakek, nenek, keponakan yang menjadi tanggung jawab kepala keluarga.
3.          Macam-macam Fungsi Keluarga
a.           Fungsi Biologis
Diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.
b.          Fungsi Keluarga
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari ganggian-gangguan, yang pada intinya harus dapat menciptakan rasa aman, tentram dan nyaman.
c.           Fungsi Orang Tua
Orang tua diwajibkan untuk berusaha keras dalam mencari nafkah supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian dan tempat tinggal.
d.          Fungsi Keagamaan
Diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan perilakunya sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e.           Fungsi Sosial
Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang di harapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa.
4.          Unsur-unsur Keluarga
a.           Adanya kepala keluarga
b.          Adanya anggota keluarga
c.           Tempat tinggal
d.          Mempunyai norma-norma tertentu
e.           Mempunyai ikatan keluarga
f.           Mempunyai tujuan tertentu untuk mencapai hidup sejahtera
g.          Mempunyai kebutuhan tertentu
h.          Kebutuhan biologis
i.            Kebutuhan psikologis
j.            Kebutuhan sosial budaya
k.          Kebutuhan sosial ekonomi
l.            Kebutuhan pendidikan

5.          Gambaran Umum Mengenai Kebutuhan Keluarga
MENURUT FUNGSI
KEBUTUHAN KELUARGA
A.     Biologis
1.          Meneruskan keturunan/ jenisnya
2.          Membesarkan anaknya
3.          Memberikan makanan bagi anggota keluarganya
4.          Melindungi kesehatan dari pada anggotanya
5.          Memberi kesempatan untuk berekreasi pada anggota keluarga


1.          Keturunan yang sehat (fisik dan mental)
2.          Perlindungan selama membesarkan anak
3.          Ada sumber dan persediaan makanan serta mengetahui tradisi dan penggunaanya
4.          Perlindungan bagi setiap ang-gota keluarga terhadap penula-ran penyakit infeksi serta bahaya-bahaya yang lain yang ada dalam lingkungan hidup keluarganya
5.          Perawatan bagi anggota keluar-ga (yang rawan)
6.          Sarana
B.     Psikologis
1.          Identitas keluarga serta rasa keamanan bagi anggota kelu-arga
2.          Pendewasaan kepribadian dari para anggotanya
3.          Perlindungan secara psikologis

1.          Kesehatan mental bagi anggota keluarga
2.          Ada saling mencintai, menghargai antar anggota keluarga
3.          Kemampuan untuk menghadapi ketegangan serta penyesuaian terhadap soal-soal yang kritis
4.          Kemampuan untuk saling membantu dan memberi antara anggota keluarga
5.          Kemampuan bagi anggota un-tuk mengadakan hubungan
C.    Sosial budaya
1.           Meneruskan nilai-nilai budaya
2.           Sosialisasi dari anak
3.           Pembentukan norma-norma tingkah laku

1.          Memiliki ukuran tradisi sosial budaya keluarga
2.          Memahami kebutuhan sosial anak pada setiap perkemba-ngan atau golongan umur
3.          Memeiliki konsep-konsep nor-ma tingkah laku dan ber-sedia untuk meneruskan norma-norma tersebut kepada anggota keluarga



D.    Sosial ekonomi
1.           Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi-fungsi lainnya
2.           Pembagiannya pemakaian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran dan dita-bung
3.           Pengaturan ekonomi / keuangan ke-luarga.

1.          Adanya keterampilan, sarana, kesempatan untuk pergunakan
2.          Dapat menggunakan sumber-sumber dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan lain
3.          Bantuan ekonomi dan keuangan bagi antara keluarga
E.     Pendidikan
1.           Penanaman keterampilan tingkah laku dan pengetahuan dalam hubu-ngannya dengan gungsi-fungsi lain
2.           Persiapan untuk kehidupan dewasa atau mendatang
3.           Memeuhi peranan sebagai anggota keluaraga

1.          Memiliki cukup keterampilan latihan serta pendidikan untuk memenuhi peranannya dalam hubungannya dalam fungsi-fungsi lainnya
2.          Pendidikan dan bimbingan kearah kedewasaan (Persia-pan untuk peranannya dalam kehidupan dewasa)
3.          Penggunaannya dari keteram-pilan serta lain-lain kemam-puan pribadi
4.          Perkembangan semaksimal mungkin

6.          Peranan dalam Keluarga
a.           Orang tua (nenek dan kakek)
1)          Penasihat keluarga
2)          Penghibur keluarga
3)          Pembimbing pendidik
4)          Anggota masyarakat
5)          Pencetus keputusan
6)          Sumber pengalaman atau pengetahuan
Dalam peranan orang tua ini tidak hanya terdapat dampak positif tetapi juga terdapat dampak negatifnya.
b.          Ibu
1)          Sebagai contoh kehidupan bagi anak
2)          Pendamping suami dan penerus keturunan
3)          Membimbing, mendidik dan mengawasi tumbuh kembang anak
4)          Merencanakan dan mengatur anggaran rumah tangga bersama dengan suami
5)          Anggota masyarakat
c.           Bapak/ Ayah
1)          Sebagai kepala keluarga
2)          Penanggung jawab bersama ibu serta anggota lainnya
3)          Pelindung keluarga
4)          Anggota masyarakat
5)          Menciptakan keharmonisan rumah tangga bersama keluarga
d.          Anak
1)          Memberi rasa aman dan tentram pada keluarga
2)          Membantu tugas keluarga dalam rumah tangga
3)          Generasi penerus
4)          Menurut pendidikan, tingkatkan pengetahuan, keterampilan.
7.          Kesehatan Sebagai Satu Unit Pelayanan
Konsep bahwa keluarga adalah merupakan satu unit pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, telah diterima dibeberapa negara. Akan tetapi meskipun demikian, masih banyak juga indikasi-indikasi bahwa cara pendekatan tersebut tidak selalu dilaksanakan.
Praktek tidak selalu mngikuti konsep, hal ini dapat kita lihat dengan adanya program proyek-proyek yang hanya ditujukan kepada pelayanan individu atau sekelompok umur tertentu ataupun pada masalah-masalah tertentu pula.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa keluarga dapat kita anggap sebagai satu unit kesehatan yang efektif :
a.           Keluarga tetap merupakan satu unit dasar dari masyarakat, kemampuan keluarga berfungsi sebagai satu unit dalam memecahkan masalah-masalah.
b.          Keluarga sebagai satu unit kelompok yang dapat mencegah, menampung, memecahkan serta menanggulangi masalah kesehatan. Masalah kesehatan dapat timbul oleh sebab adat kebiasan, tingkah laku serta hubungan antara manusia dan antara anggota keluarga sendiri.
c.           Masalah kesehatan dalam keluarga adalah saling berkaitan, keadaan kesehatan adalah salah satu anggota lainnya dan sebaliknya.
d.          Keluarga merupakan kekuatan yang menentukan dalam membentuk lingkungan yang serasi bagi perkembangan tiap-tiap anggota keluarga
e.           Interaksi dan pengaruh timbal balik dalam keluarga dapat mempengaruhi pembentukan pribadi tiap-tiap individu anggota keluarga tersebut.
f.           Kelurga sering kali bertindak sebagai yang mengambil keputusan dan tindakan dalam masalah kesehatab para anggotanya.
g.          Keluarga merupakan saluran yang efektif dalam menyalurkan dan mengembangkan usaha kesehatan kepada masyarakat karena memalui keluarga pencakupannya akan lebih besar
8.          Tugas-tugas Keluarga Dalam Masalah Kesehatan
Tugas keluarga dalam masalah kesehatan merupakan faktor utama dalam mengembangkan pelayanan kepada masyarakat.Tetapi kemampuan keluarga untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut merupakan pemikiran utama dari perawat kesehatan masyarakat. Tugas-tugas kelurga dalam masalah kesehatan antara lain sebagai berikut :
a.           Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin
b.          Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan/ bantuan
c.           Menanggulangi keadaan-keadaan darurat yang berkaitan dengan kesehatan maupun non kesehatan
d.          Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang tidak sakit, cacat maupun yang tidak sakit yang memerlukan bantuan
e.           Mempertahankan keadaan lingkungan keluarga yang dapat menunjang peningkatan status kesehatan para anggotanya
f.           Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan lingkungan masyarakatnya serta dengan unit atau sasaran kesehatan yang ada.

B.         Struktur Keluarga




C.    Manajemen/ AsuhanKebidanan
LANGKAH I (PENGKAJIAN)


Tanggal      :07-12-2015
      Jam   : 16.00 Wita
Oleh           : -

Data Subyektif
A.    Identitas


Nama Ibu    : Ny. N
Umur           : 44 Tahun
Suku            : Manado
Agama         : Kristen
Pendidikan  : SMA
Pekerjaam    : IRT
Alamat       :Jl. Semanggi II

Nama Suami    : Tn. T
Umur                : 44 tahun
Suku                 : Jawa
Agama             : Kristen
Pendidikan       : SD
Pekerjaam        : Petani
Alamat             :Jl. Semanggi II


B.     Alasan kunjungan saat ini:
Keluhan utama : sakit kepala sampai bagian leher belakang sejak 2 minggu ini

C.     Status perkawinan


Kawin                            : 1 kali
Lama :± 8tahun


Usia ibu saat kawin        : 36 tahun

D.    Riwayat menstruasi


Menarche                : 15 tahun
Siklus                      : 28 hari
Warna                     : merah segar
Sifat darah              : cair
Teratur/tidak           : teratur
Lamanya                 : 5 hari
Bau                         : tidak berbau
Dismenorrhea         : tidak ada
Flour                      : tidak ada
Warna                    : tidak ada
Bau                        : tidak ada
Gatal                      : tidak ada
HPHT                    : 26-11-2015
Keluhan lain           : tidak ada


E.     Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
P1A0Ah1
No
Tgl
Lahir
Tempat
Lahir
Masa
Gestasi
Jenis
Persalinan
Penolong
Penyulit
Anak
JK
BB
PB
Keadaan
1
2008
BPS
Aterm
Spontan
Bidan
Ta’a
P
2800
49
Hidup













































F.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
Jenis Kontrasepsi
Mulai Memakai
Berhenti Ganti Cara
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl
Oleh
Tempat
Alasan
1
Pil
2009
Bidan

Ta’a
-
-
-
-





















G.    Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah diderita : Hipertensi
Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga : Hipertensi
Riwayat penyakit ginekologi : tidak ada
Riwayat penyakit sekarang : Hipertensi

H.    Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1.      Pola Nutrisi :              Makan                                     Minum
Frekuensi      :              3 x sehari                                 7-8 gelas perhari
Macam         :              lauk, nasi, sayur                       air putih
Jumlah          :              sedang                                     + 2 liter
Keluhan        :              tidak ada                                 tidak ada
Pantangan    :              tidak ada                                 tidak ada
2.      Pola eliminasi              BAB                                        BAK
            Frekuensi    :                1 x                                           5-6x    
Macam       :                -                                   -
Jumlah        :                -_                                              -
Keluhan     :Ta’a______                     Ta’a
Pantangan  :Ta’a______                     Ta’a
3.      Pola istirahat
Jumlah jam tidur : Siang ± 1-2 jam dan Malam ±7-8 jam
4.      Pola aktivitas
Dirumah                      : mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa
Diluar rumah               : tidak ada
5.      Seksualitas
Frekuensi                    :2x seminggu
Masalah/keluhan         : tidak ada
6.      Personal hygiene:
Kebiasaan mandi        : 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin :    ya
Kebiasaan mengganti pakaian dalam      : ya
Jenis pakaian dalam yang digunakan      : ya

I.       Keadaan Psiko, Sosio, dan Spiritual
1.      Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi : kurang
2.      Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang digunakan sekarang :
ibu sudah mengetahui setelah dijelaskan
3.      Dukungan suami/keluarga : sangat mendukung

Data Obyektif
A.    Pemeriksaan fisik
1.      Keadaan umum                 : Baik
2.      Kesadaran                          : Compos Mentis
3.      Tanda – tanda vital           
TD:170/90 mmHg, Pols:80 x/menit,  RR: 20 x/menit
4.      Tinggi badan                      : 158 cm
Berat badan                       : 65 kg
5.      Kepala dan leher
Mata          : simetris, tidak anemis, tidak ikterik
Mulut         : tidak ada labiopalatokisis
Hidung      : bersih, tidak terdapat sekret
Telinga       : bersih, tidak ada serumen
Leher         : tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis, thyroid dan getah bening
6.      Payudara
Bentuk       :simetris
Massa        : tidak terdapat massa
Puting susu : menonjol
7.      Abdomen
Bentuk       : simetris
Bekas luka : tidak ada bekas luka
Massa        : tidak ada massa
8.      Ekstremitas
Edema                               : tidak ada
Varises                               : tidak ada
Refleks patella                   : tidak dilakukan
9.      Genitalia Luar
Tanda chadwich                : tidak dilakukan
Varises                               : tidak dilakukan
Bekas luka                         : tidak dilakukan
Kelenjar skene                   : tidak dilakukan
Kelenjar bartholini             : tidak dilakukan
Pengeluaran                       : tidak dilakukan
10.  Anus                                  : tidak dilakukan

B.     Pemeriksaan dalam/ginekologi 
Tidak dilakukan pemeriksaan

C.    Pemeriksaan penunjang  
Tidak dilakukan pemeriksaan

LANGKAH II (INTERPRESTASI DATA DASAR)
Diagnosa
Dasar
Ny. N usia 44tahun Akseptor KB Aktif Pil Kombinasi dengan Hipertensi
DS :
-          P1 A0 Ah1
-          HPHT: 26-11-2015 teratur setiap bulan dan lamanya ±5 hari
-          Ibu menggunakan alat kontrasepsi Pil Kombinasi
-          Ibu kurang mengetahui tentang alat kontrasepsi jangka panjang (IUD) dan kontrasepsi mantap.
-          Ibu merasa adanya sakit kepala sampai ke leher bagian belakang sejak 2 minggu ini
DO :
-          KU : Baik
-          Kes : Compos Mentis
-          TTV :
TD : 170/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
-          Pemeriksaan fisik: leher tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjargetah bening dan vena jugularis

Masalah
Dasar
-          Kurangnya Pengetahuan tentang alat kontrasepsi jangka panjang (IUD) dan kontrasepsi mantap.
-          Sakit Kepala sampai ke leher bagian belakang
DS :
-          Ibu kurang menetahui tentang alat kontrasepsi jangka panjang (IUD) dan kontrasepsi mantap.
-          Ibu merasakan kepalanya sakit sampai keleher bagian belakang sejak 2 minggu ini
DO :
TD : 170/90 mmHg


Kebutuhan
Dasar
Beri KIE tentang:
-          Kontraindikasi KB Pil
-          Efek samping KB Pil
-          Konseling KB Non Hormonal
-          Istirahat
-          Nutrisi

DS:
-          Ibu mengatakan sakit kepala sampai bagian leher belakang sejak 2 minggu ini
DO:
TD: 170/90 mmHg

LANGKAH III
(MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL)
DiagnosaPotensial
Antisipasi
Hipertensi Berat
Menghentikan KB Pil
Pemberian Obat tekanan darah

LANGKAH IV
MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
Menghentikan KB Pil dan pemberian obat tekanan darah

LANGKAH V
(MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH)
1.      Bina hubungan baik dengan ibu
2.      Jelaskan hasil permeriksaan yang telah dilakukan
3.      Beri KIE tentang:
a.       Kontraindikasi KB Pil
b.      Efek samping KB Pil
c.       Konseling KB Non Hormonal
d.      Istirahat
e.       Nutrisi
4.      Anjurkan ibu untuk mengganti metode KB di Puskesmas
5.      Anjurkan ibu untuk rutin memeriksakan tekanan darah ke Puskesmas atau ke Tenaga Kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
6.      Dokumentasi tindakan

LANGKAH VI
(PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN/ IMPLEMENTASI)
1.      Membina hubungan baik dengan ibu dengan bersikap ramah dan saling percaya
2.      Menjelaskan hasil permeriksaan yang telah dilakukan
-          KU : Baik
-          Kes : Compos Mentis
-          TTV :
TD : 170/90 mmHg
N   : 80x/menit
R : 20x/menit
-          Pemeriksaan fisik: leher tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjargetah bening dan vena jugularis
3.      Memberikan KIE tentang:
a.       Kontraindikasi KB Pil: Ibu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, ibu yang berusia >35 tahun, dan kemungkinan hamil.
b.      Efek samping KB Pil: Mual, bercak atau flek diantara masa haid, sakit kepala, nyeri payudara, berat badan sedikit naik atau turun.
c.       Konseling KB Non Hormonal:
1)      IUD atau Spiral adalah KB yang tidak mengandung hormone sangat efektif dan aman dipakai jangka panjang (8-10 tahun), sangat dianjurkan bagi ibu yang berusia diatas 35 tahun.
2)      Kontasepsi Mantap (Tubektomi): merupakan tindakan operasi saluran telur (tuba falopi) yang menghubungkan indung telur dan rahim dipotong dan disumbat (rahim tidak disentuh sama sekali), sangat efektif dan jarang terjadi kehamilan,aman bagi hampir semua ibu,tidak ada efek samping jangka panjang.
d.      Istirahat: Istirahat yang cukup, jangan mudah capek dan menjaga pikiran agar tetap positif
e.       Nutrisi: Menjauhi makanan yang berlemak tinggi seperti daging sapi/ kambing, diet rendah garam, dan kurangi makanan yang bersantan.
4.      Menganjurkan ibu untuk mengganti metode KB di Puskesmas
5.      Menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan tekanan darah ke Puskesmas atau ketenaga kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
6.      Mendokumentasikan tindakan


LANGKAH VII
(EVALUASI)
1.      Hubungan baik sudah terbina dengan ibu dan keluarga bersikap sopan dan saling percaya.
2.      Ibu telah mengetahui kondisinya
3.      Memberikan KIE tentang:
a.       Kontraindikasi KB pil
b.      Efeksamping KB pil
c.       Konseling KB Non Hormonal
d.      Istirahat
e.       Nutrisi            
-          Ibu mengerti KIE yang diberikan
4.      Ibu belum bersedia mengganti metode KB yang dianjurkan ke Puskesmas
5.      Ibu bersedia memeriksakan tekanan darahnya rutin ke puskesmas atau ke Tenaga Kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
6.Dokumentasitelahdilakukan                                                                                                                                                                                                                                      


DOKUMENTASI KEBIDANAN

Tanggal : 07- 12-2015                                                                Jam : 16.30 WITA

S :     -     P1 A0 Ah1
         -     HPHT: 26-11-2015 teratur setiap bulan dan lamanya ±5 hari
         -     Ibu menggunakan alat kontrasepsi Pil Kombinasi
         -     Ibu kurang mengetahui tentang alat kontrasepsi jangka panjang (IUD) dan kontrasepsi mantap.
         -     Ibu merasa adanya sakit kepala sampai ke leher bagian belakang sejak 2 minggu ini
              
O :    -     KU : Baik
         -     Kes : Compos Mentis
         -     TTV :
               TD : 170/90 mmHg
               N   : 80x/menit
               R : 20x/menit
         -     Pemeriksaan fisik: leher tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar getah bening dan vena jugularis

A :    Ny. N usia 44tahun Akseptor KB Aktif Pil Kombinasi Aktif dengan Hipertensi

P :      
1.      Membina hubungan baik dengan ibu dengan bersikap ramah dan saling percaya
-          Hubungan baik sudah terbina dengan ibu dan keluarga bersikap sopan dan saling percaya.
2.      Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
-          Ibu telah mengetahui kondisinya
3.      Ibu dan Keluarga sudah mengerti dan memahami tentang:
a.       Kontraindikasi KB Pil
b.      Efeksamping KB Pil
c.       Jenis KB Non Hormonal, cara penggunaan dan efek samping
d.      Istirahat yang cukup
e.       Nutrisi seimbang
4.      Menganjurkan ibu untuk mengganti metode KB di Puskesmas
-          Ibu belum bersedia mengganti metode KB yang dianjurkan
5.      Mendokumentasikan tindakan
-          Dokumentasi telah dilakukan

DOKUMENTASI KEBIDANAN

Tanggal : 09-12-2015                                                               Jam : 16.15 WITA

S :     -     Ibu merasakan adanya sakit kepala sampai keleher bagian belakang
        
O :    -     KU :Baik
         -     Kes : Compos Mentis
         -     TTV :
               TD : 180/90 mmHg
               N  : 78x/menit
               R  : 20x/menit
         -     Pemeriksaan fisik: leher tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar getah bening dan vena jugularis

A :    Ny. N usia 44 tahun Akseptor KB Aktif Pil Kombinasi Aktif dengan Hipertensi

P :
1.      Membina hubungan baik dengan ibu dengan bersikap ramah
-          Hubungan baik sudah terbina dengan ibudan keluarga bersikap sopan
2.      Menjelaskan hasil permeriksaan yang telah dilakukan
-          Ibu telah mengetahui kondisinya
3.      Ibu dan Keluarga sudah mengerti dan memahami tentang:
a.       Kontra indikasi KB pil
b.      Efek samping KB pil
c.       Jenis KB Non Hormonal, cara penggunaan dan efek samping
d.      Istirahat yang cukup
e.       Nutrisi seimbang
4.      Menganjurkan ibu untuk mengganti metode KB di Puskesmas
-          Ibu belum bersedia mengganti metode KB yang dianjurkan
5.      Menganjurkan ibu  untuk memeriksakan tekanan darahnya rutin ke Puskesmas atau ketenaga kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
-          Ibu bersedia memeriksakan tekanan darahnya rutin ke puskesmas atau ketenaga kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
6.      Mendokumentasikan tindakan
-          Dokumentasi telah dilakukan

DOKUMENTASI KEBIDANAN

Tanggal : 11-12-2015                                                               Jam : 11.30 WITA

S :     -     Ibu merasakan adanya sakit kepala sampai keleher bagian belakang.
        
O :    -     KU :Baik
         -     Kes : Compos Mentis
         -     TTV :
               TD : 190/100 mmHg
               N  : 78x/menit
               R  : 20x/menit
         -     Pemeriksaan fisik: leher tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar getah bening dan vena jugularis

A :    Ny. N usia 44 tahun Akseptor KB Aktif Pil Kombinasi Aktif dengan Hipertensi

P :
1.      Membina hubungan baik dengan ibu dengan bersikap ramah
-          Hubungan baik sudah terbina dengan ibu dan keluarga bersikap sopan
2.      Menjelaskan hasil permeriksaan yang telah dilakukan
-          Ibu telah mengetahui kondisinya
3.      Menganjurkan ibu untuk berhenti menggunakan KB Pil untuk sementara karena tekanan darahnya masih tinggi
-          Ibu bersedia berhenti menggunakan KB Pil untuk sementara karena tekanan darahnya masih tinggi
4.      Menganjurkan ibu untuk mengganti metode KB di Puskesmas
-          Ibu bersedia mengganti metode KB yang dianjurkan
5.      Menganjurkan ibu  untuk memeriksakan tekanan darahnya rutin ke Puskesmas atau ketenaga kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
-          Ibu bersedia memeriksakan tekanan darahnya rutin ke puskesmas atau ketenaga kesehatan seminggu sekali atau jika ibu merasa pusing.
6.      Mendokumentasikan tindakan
-          Dokumentasi telah dilakukan



BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA

A.      Pengkajian
Identitas Responden
Nama Keluarga
Nomor Rumah
(sensus)
RT/RW
Dusun
Desa
Kecamatan
Tn. T.S
06

25
BB
BJ
-
Nama Responden
Status Responden
Tanggal Survey
Nama Pelaksana Supervisor
Tanda Tangan
Pelaksana
Ny. N.L
Istri
07-12-2015
Saya
-
-
-

1.         KEPENDUDUKAN
Daftar nama anggota keluarga yang tinggal, berdasarkan lamanya tinggal (selama 1 tahun)
No.
Nama KK & Anggota Keluarga
L/P
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
1
T.S
L
44 thn
SD
Petani
2
N.L
P
44 thn
SMA
IRT
3
T
P
7 thn
SD

4
S
P
73 thn
-


2.         STATUS KESEHATAN
a.         Kesakitan
1)        Daftar nama anggota keluarga yang sakit selama 1 bulan yang lalu
No
Nama
Keluhan/
Penyakit
Pengobatan
Tidak Berobat
Kader
Dukun
Praktik Medis
Puskesmas atau RS
1
Ny. N
Hipertensi



Bidan


2)        Memiliki kartu sehat/ BJPS atau yang lain            : Ya
b.         Kematian
Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun yang lalu
Ada anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun yang lalu yakni Alm. H.S, usia> 70 tahun meninggal karena penyakit jantung

3.         UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
a.         Kesehatan Ibu dan Anak
1)        Kehamilan              : Tidak ada
2)        Persalinan               : Tidak ada
3)        Ibu Nifas                : Tidak ada
4)        Ibu Menyusui         : Tidak ada
5)        Bayi dan Balita      : Tidak ada
6)        Pra Sekolah            : Tidak ada
7)        Usia Sekolah         
a)         Umur              : 7 tahun
b)         Memperoleh imunisasi TT : Ya
c)         Tidak ada yang putus sekolah
d)        Tidak ada riwayat penyakit selama 3 bulan terakhir
8)        Remaja                                                       : Tidak ada
9)        Wanita Menopause dan Andropause         : Tidak ada
10)    Lansia                                                        : Tidak ada
a)         Ada/ Tidak Ada
b)         Kondisi lansia                                     : Umur 73 Tahun
i.           Sehat
ii.         Sakit
c)         Pemenuhan kebutuhan sehari-hari      :Sendiri
d)        Pola makan                                         :3x / hari
e)         Kebiasaan makan pantang                  : Tidak Ada
f)          Hubungan lansia dengan anggota keluarga lansia      : Harmonis
g)         Tempat yang membahayakan lansia   : Tidak ada
h)         Memiliki KMS lansia                         : Ya/ Tidak
i)           Pemeriksaan kesehatan                       : Posyandu
j)           Kegiatan lansia lainnya                      : Pergi ke sawah
k)         Kegiatan rekreasi lansia                      : Silaturahmi
l)           Keadaan kesehatan 3 bulan terakhir : Hipertensi
b.         Keluarga Berencana (PUS Umur Wanita 15 s/d 49 Tahun)
1)        Apakah PUS sudah ikut KB                     : Ya/ Tidak
2)        Jenis alat kontrasepsi yang digunakan       :Pil
3)        Lama penggunaan kontrasepsi                   :> 5 tahun
4)        Dimana mendapat pelayanan KB/ alat kontrasepsi tersebut :      
Bidan Praktek
5)        Kembangkan informasi lain
a)         Alasan ber-KB                       : satu anak sudah cukup
b)         Keluhan setelah ikut KB        : sakit kepala
c)         Pengetahuan tentang KB       : cukup
d)        Peran keluarga terhadap KB  : mendukung
e)         Pengetahuan tentang pemeriksaan Kanker Rahim (Pap Smear) : kurang
f)          Pemeriksaan Kanker Rahim (Pap Smear)       : belum
c.         Industri Rumah Tangga
1)        Apakah anggota keluarga mempunyai bidang usaha dibidang makanan?Tidak
2)        Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan/puskesmas?Tidak

4.         PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
a.         Kebiasaan mandi dan gosok gigi
1)        Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari? 3 kali sehari
2)        Dimana anggota keluarga mandi? Kamar mandi
3)        Apakah waktu mandi menggunakan sabun? Ya
4)        Apakah anggota keluarga menggosok gigi? Ya, 2 kali sehari
b.         Kebiasaan Buang Air Besar (BAB)? Angsalatrin
c.         Kebiasaan mengambil air minum
1)        Dimana anggota keluarga mengambil air putih? Sumur Keluarga
2)        Apakah air dimasak sebelum diminum? Ya
d.        Dalam sehari berapa kali anggota keluarga ganti pakaian? 3 kali sehari
e.         Apakah dalam ada ibu hamil/melahirkan, bila ada :
1)        Apakah ada pantangan makanan/minuman bagi ibu hamil/melahirkan? Tidak
2)        Apakah ada pantangan makanan/minuman bagi bayi/balita? Tidak
f.          Keluarga sadar gizi
No
INDIKATOR KADARZI
Ya
Tidak
1
Keluarga makan beraneka ragam makanan

2
Keluarga (ibu/balita) mamantau kesehatan dan pertumbuhan dengan cara menimbang BB

3
Keluarga menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-hari

4
Ibu memberi ASI sampai bayi berumur 6 bulan

5
Keluarga biasa makan pagi



5.         LINGKUNGAN (Pengamatan secara langsung)
a.         Perumahan (Lingkungan Fisik)
1)        Sarana Sanitasi
Pembuangan Kotoran
Skor
1.      Ada (Memenuhi syarat)
Ada sarana, mudah disiram, bersih, menggunakan leher angsa atau bentuk cemplung dengan tutup, sehingga kecoa dan lalat tidak dapat masuk
2
2.      Ada (tidak memenuhi syarat)
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
1
3.      Tidak ada

0
Penyediaan Air Bersih
1.      Ada (Memenuhi syarat)
Ada sumber air yang terlindungi dari pencemaran, bersih, cukup untuk memenuhi kebutuhan minum, masak, mandi dan cuci
2
2.      Ada (tidak memenuhi syarat)
Tidak memenuhi salah satu criteria di atas
1
3.      Tidak ada

0
Jendela
1.      Ada (memenuhi syarat)
Ada jendela di ruang tamu, ruang tidur, jendela dapat dibuka dan ditutup, luasnya 1/10 (10%) luas lantai bangunan
2
2.      Ada
Tidak memenuhi salah satu criteria di atas
1
3.      Tidak ada

0
Lubang / Cerobong Asap Dapur
1.      Ada (memenuhi syarat)
Ada kontruksi untuk pengeluaran asap dapur, asap dapur dapat keluar dari ruang dapur bila sedang dipakai memasak dan tidak mengganggu penglihatan
2
2.      Ada (tidak memenuhi syarat)
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
1
3.      Tidak ada

0
Ruang Tidur
1.      Ada (memenuhi syarat)
Ada ruang tidur, terang pada siang hari, tidak lembab baik lantai maupun dindingnya
2
2.      Ada (tidak memenuhi syarat)
Tidak memenuhi salah satu kriteria diatas
1
3.      Tidak ada

0

2)        Kualitas Lingkungan
Bebas Jentik
Skor
1.      Ya
Tidak ditemukan jentik nyamuk pada penampungan air baik di dalam rumah (gentong, bak mandi, dll) maupun di luar rumah (kaleng bekas, pot, dll)
2
2.      Tidak
Tidak memenuhi salah satu criteria
0
Bebas Tikus

1.      Ya
Tidak ditemukan tikus dan jejaknya, baik didalam maupun diluar rumah
2
2.      Tidak
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
0
Bebas Lalat

1.      Ya
Tidak ditemukan sedikit (satu/dua) pun di dapur dan sekitarnya
2
2.      Tidak
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
0
Pekarangan Bersih

1.      Ya
Tidak ditemukan sedikit (satu/dua) pun di dapur dan sekitarnya
2
2.      Tidak

Tidak memenuhi salah satu kriteria diatas
0
Pekarangan Dimanfaatkan
1.      Ya
Pekarangan dimanfaatkan untuk tumbuhan pelindung, toga, sayuran dan sejenisnya
2
2.      Tidak
Tidak memenuhi
0
Kandang
1.      Ya
Bangunan kandang hewan ternak tersendiri, tidak menjadi satu dengan rumah induk, keadaannya bersih, terawat dan tertata rapi
2
2.      Tidak
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
0
Keterangan (sarana sanitasi dan kualitas lingkungan)
Penilaian Kelayakan : 20 (Layak Sehat)
1)        Jumlah skor lebih atau sama dengan 18 : Layak Sehat
2)        Jumlah skor kurang dari 18 : Tidak Layak Sehat
b.         Sosial Ekonomi
1)        Daftar pengeluaran keluarga dalam sebulan
No
Jenis Pengeluaran
Besarnya Pengeluaran
Faktor/Kelipatan
Pengeluaran Per Bulan
1
Per Hari
a.      Makanan
b.      Jajan Anak
c.      Rokok
d.     Bahan Bakar

Rp.10.000
Rp 3.000
_
Rp.15.000

Kali 30
Kali 30
Kali 30
Kali 30

Rp. 300.000
Rp    90.000
Rp._
Rp450.000

2
Per Minggu
a.      Sabun Cuci
b.      Sarana Mandi
c.      Bahan Makanan
d.     Batu Baterai
e.      Iuran
f.       Dll

Rp.6.000
Rp.3.000
Rp.10.000
Rp._
Rp._
Rp._


Rp.6.000
Rp.   3.000
Rp.10.000
Rp._
Rp._
Rp_
3
Per Bulan
a.       Listrik
b.      Biaya Sekolah
c.       Transportasi
d.      Arisan
e.       Asuransi
f.       Pengobatan
g.      Dll

Rp.45.000
Rp_
Rp18.000
Rp._
Rp._
Rp._
Rp._


Rp.45.000
Rp_
Rp 18.000
Rp._
Rp._
Rp._
Rp._

2)      Rata-rata pengeluaran per jiwa per bulan
Rp.922,000
4
= Rp.230,500

c.         Sosial Budaya
Sebutkan kegiatan organisasi sosial yang diikuti: kegiatan keagamaan di Gereja

B.       Interpretasi Data
No
Data
Masalah
Penyebab

DS :
-            P1 A0 Ah1
-            HPHT: 26-11-2015 teratur setiap bulan dan lamanya ±5 hari
-            Ibu menggunakan alat kontrasepsi Pil Kombinasi
-            Ibu kurang mengetahui tentang alat kontrasepsi jangka panjang (IUD) dan kontrasepsi mantap.
-            Ibu merasa adanya sakit kepala sampai ke leher bagian belakang
DO :
-            KU : Baik
-            Kes : Compos Mentis
-            TTV :
TD : 170/90 mmHg
N   : 80x/menit
R   : 20 x/menit
-            Pemeriksaan fisik: leher tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjargetah bening dan vena jugularis
-         Ibu merasa adanya sakit kepala sampai ke leher bagian belakang sejak 2 minggu ini

-         Ibu sering pusing karena hipertensi


Masalah yang dialami keluarga Tn ”T” disebabkan ketidaktahuan tentang kesehatan, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang penggunaan alat kontrasepsi dan metode kontrasepsi yang efektif. Disamping itu ditunjang oleh faktor lingkungan fisik, sosial budaya masyarakat di tempat ibu tinggal. Meskipun  begitu ibu sudah menyadari bahwa tenaga kesehatan (bidan) sangat berperan penting dalam mencapai kesehatan keluarga. Sanitasi lingkungan yang kurang baik merupakan ancaman kesehatan terhadap keluarga khususnya ibu yang menderita penyakit hipertensi.
Tingkat pendidikan atau kebiasaan yang melekat merupakan hambatan, tapi hambatan yang paling besar adalah adat kebiasaan dan pengetahuan ibu terhadap kesehatan yang nantinya yang harus dihadapi oleh tenaga kesehatan, dalam membina dan merawat kesehatan pada keluarga Tn ”T”. Oleh karena itu intervensi yang pertama yang harus dilakukan adalah penyuluhan pada ibu tentang KB yang digunakan sekarang yaitu Pil dan memberitahu ibu tentang KB non hormonal dan metode mantap sehingga ibu dapat memilih KB yang tidak meningkatkan tekanan darahnya, seperti IUD/Spiral. Juga memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga untuk mengubah perilaku keluarga yang dilakukansecara bertahap dalam membangkitkan motivasi keluarga ke arah perilaku sehat, sehingga nantinya dapat mencapai atau menuju pada keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Dari data-data diatas dan hasil analisa yang sederhana maka permasalahan yang timbul pada keluarga Tn ”T” adalah Ny ”N”yang tidakmengetahui KB yang digunakannya saat ini berbahaya bagi kesehatannya karena akan memicu tekanan darah semakin meningkat, sehingga nantinya akan dapat terjadi kesehatan yang buruk bagi ibu, hal ini disebabkan oleh faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah yakni ketidaktahuanibu tentang KB yang digunakannya saat ini berbahaya bagi kesehatannya.

C.       Diagnosa Potensial
Hipertensi Berat

D.       Antisipasi
Dari hasil pengkajian mengenai masalah yang di hadapi oleh Ny. N, maka antisipasi yang tepat untuk menangani masalah ini adalah dengan caramelakukan penyuluhan tentang KB yang saat ini digunakannya yaitu KB Pil yakni KB Hormonal yang sangat membahayakannya jika dilanjutkan menggunakan pil sedangkan Ny. N tersebut mempunyai penyakit hipertensi maka jika Ny. N masih menggunakan KB Pil (KB Hormonal) akan memicu tekanan darah bertambah naik maka dari itu saya memberikan penyuluhan tentang KB non normonal dan memotivasi ibu untuk mengganti cara dengan menggunakan IUD/Spiral.

E.       Intervensi
Intervensi yang dapat dilakukan adalah :
1.         Bina hubungan baik dengan keluarga binaan untuk mempererat hubungan baik dengan keluarga binaan
2.         Lakukan kunjungan rutin untuk memantau kesehatan ibu
3.         Lakukan pemeriksaan umum atau pemeriksaan fisik pada Ny. N
4.         Jelaskan pada Ny. N tentang hasil pemeriksaan yang telah didapatkan pada keluarga binaan
5.         Berikan penyuluhan pada ibu tentang KB yang digunakan sekarang yaitu Pil dan memberitahu ibu tentang KB non hormonal dan metode mantap sehingga ibu dapat memilih KB yang tidak meningkatkan tekanan darahnya.
6.         Jelaskan manfaat, kerugian serta efek samping dari dari KB non hormonal misal IUD/Spiral atau yang lainnya.
7.         Beri dorongan pada ibu sehingga ibu termotivasi untuk mengganti caraKB non hormonal seperti IUD/Spiral.
8.         Anjurkan pada ibu untuk konsultasi ketenaga kesehatan jika tidak ada perubahan atau tekanan darahnya makin naik atau tinggi dan mengecek setiap 1 minggu sekali.
9.         Beritahu keluarga terutama suami untuk mendukung ibu mengganti KB non hormonal.
10.     Jelaskan pada ibu di mana ibu harus mendapatkan KB non hormonal.
11.     Jelaskan pada ibu tentang masalah-masalah kesehatan yang timbul jika ibu tidak mengganti KB dengan yang non hormonal.

F.        Implementasi
1.         Membina hubungan baik dengan keluarga binaan untuk mempererat hubungan baik dengan keluarga binaan
2.         Melakukan kunjungan rutin untuk memantau kesehatan ibu
3.         Melakukan pemeriksaan umum atau pemeriksaan fisik pada Ny. N
4.         Menjelaskan pada Ny. N tentang hasil pemeriksaan yang telah didapatkan pada keluarga binaan
5.         Memberikan penyuluhan pada ibu tentang KB yang digunakan sekarang yaitu Pil dan memberitahu ibu tentang KB non hormonal dan metode mantap sehingga ibu dapat memilih KB yang tidak meningkatkan tekanan darahnya.
6.         Menjelaskan manfaat, kerugian serta efek samping dari KB non hormonal misal IUD/Spiral atau yang lainnya.
7.         Memberi dorongan pada ibu sehingga ibu termotivasi untuk mengganti caraKB non hormonal seperti IUD/Spiral.
8.         Menganjurkan pada ibu untuk berkunjung ketenaga kesehatan jika tidak ada perubahan atau tekanan darahnya makin naik atau tinggi dan mengecek setiap 1 minggu sekali.
9.         Memberitahu keluarga terutama suami untuk mendukung ibu mengganti KB non hormonal.
10.     Menjelaskan pada ibu di mana ibu harus mendapatkan KB non hormonal.
11.     Menjelaskan pada ibu tentang masalah-masalah kesehatan yang timbul jika ibu tidak mengganti KB dengan yang non hormonal.

G.      Evaluasi
1.         Terciptanya hubungan baik dengan keluarga
2.         Kunjungan rutin telah dilakukan
3.         Pemeriksaan umum dan fisiktelah dilakukan
4.         Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
5.         Ibu mengerti tentang KIE yang telah disampaikan


BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Keadaan keluarga Tn.T merupakan keluarga yang harmonis, keluarga yang mempunyai latar belakang keluarga yang baik, baik dari segi ekonomi, social, dan budaya. Akan tetapi tingkat pengetahuan mengenai penggunaan alat kontrasepsi dan metode kontrasepsi yang efektif masih kurang.
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Ny.N disebabkan oleh factor ketidaktahuan, hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan keluarga. Disamping itu pula oleh factor lingkungan, fisik, social budaya lingkungan sekitar, pola hidup sehat dan pola makan.
Demikian pula kurangnya pengetahuan dan pemahaman Ny. A mengenai KB yang digunakannya saat ini berbahaya bagi kesehatannya, karena ibu dengan menggunakan KB Pil Hormonal dengan penyaki hipertensi akan berdampak buruk bagi ibu jika tidak mengganti cara dengan KB Non Hormonal
Adaptasi kebiasaan yang mengikat merupakan hambatan yang harus dihadapi bidan dalam membina kesehatan Ny. N saat menggunakan KB Hormonal dengan penyakit Hipertensi. Oleh karena itu intervensi pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penyuluhan tentangKB yang digunakan sekarang yaitu Pil dan memberitahu ibu tentang KB non hormonal dan metode mantap sehingga ibu dapat memilih KB yang tidak meningkatkan tekanan darah seperti IUD/ Spiral, dan untuk membantu keluarga dalam pembentukan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Bila respon keluarga terhadap upaya ini positif maka selanjutnya adalah mengadakan intervensi dengan permasalahan sehingga Ny. N mengetahui dan mulai mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan.


BAB V

PENUTUP

A.        Simpulan
1.          Pelayanan kebidanan komunitas yang bermutu dapat dengan upaya- upaya kesehatan antara lain, menambah tenaga kesehatan (Bidan), di desa, peningkatan kegiatan penyuluhan kesehatan di desa, peningkatan gizi dan anak dalam keluarga, peningkatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian kesehatan masyarakat.
2.          Selain tenaga kesehatan dan instansi- instansi terkait dibutuhkan juga peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ada di desa tersebut.
3.          Perlu adanya kegiatan penyesuaian diri selama PKL di wilayah binaan tehadap keadaan masyarakat sekitar.
4.          Dengan adanya kegiatan PKL ini kami dapat mengetahui kegiatan- kegiatan kebidanan komunitas yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat dalam memberikan bimbingan tehadap masalah-masalah kesehatan yang dialami.

I.           Saran
Bagi ibu akseptor KB yang mempunyai penyakit Hipertensi untuk tidak menggunakan kontrasepsi pil jika pada awal pemeriksaan tekanan darah sudah tinggi. Jika sudah menggunakan kontrasepsi pil ditemukan tekanan darah tinggi sebaiknya diganti dengan kontrasepsi yang non hormonal. Perlu menghimbau wanita yang menggunakan kontrasepsi pil untuk mengontrol secara rutin tekanan darah nya tiap 6 bulan sekali atau jika ada keluhan seminggu 1 kali, karena penggunaan kontrasepsi pil juga bisa kefaktor risiko hipertensi lainnya seperti riwayat hipertensi keluarga, hiperkolesterolemia, kebiasaan minum kopi.
 

DAFTAR PUSATAKA

Arum, Dyah Noviawati Setya &Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta :Nuha Medika.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta :Pustaka Rihama
Manuaba Ide Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC
Media Litbangkes, (2015) Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Pil dengan Kejadian Hipertensi pada WanitaUsia 15-49 Tahun di Indonesia Tahun 2013 (Analisis Data RISKESDAS 2013) Vol. 25 No. 2
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran, EGC : Jakarta. 1998
Prawiroharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 1994
Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar