expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Ngiklan

Sabtu, 02 Maret 2019

Makalah Teori dan Model Konsep Asuhan Kebidanan menurut Ramona T. Mercer


BAB I

PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Teori adalah ide yang direncanakan dalam pikiran dan dituangkan ke dalam gambaran berupa objek tentang suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. Teori berfungsi sebagai jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan hubungan pengaruh antar-fenomena yang dikaji.
Ramona T. Mercer adalah seorang perawat yang banyak menghasilkan karya ilmiah.  Diantara penelitiannya ada dua teori yang melandasi praktik kebidanan yaitu efek stress antepartum pada keluarga dan pencapaian peran ibu.
Oleh karena itu penulisan makalah ini akan membahas mengenai teori Ramon T. Mecer mengenai variabel-variabel yang mempengaruhinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana hasil penelitian Ramona T. Mercer mengenai efek stress antepartum pada keluarga?
2.      Bagaimana hasil penelitiannya mengenai pencapaian peran Ibu?

C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui hasil penelitian Ramona T. Mercer mengenai efek stress antepartum pada keluarga.
2.      Untuk mengetahui hasil penelitiannya mengenai pencapaian peran Ibu.


BAB II
PEMBAHASAN
A.      TEORI RAMONA T. MERCER
Ramona T. Mercer seorang perawat yang sangat “concern” terhadap proses persalinan. Beliau bekerja dengan pengaruh dari Reva Rubin yang merupakan profesor keperawatan maternitas pada Universitas Program Doctoral dimana Mercer melakukan studinya.
Mercer juga merupakan salah satu murid Reva Rubin yang telah banyak menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang kariernya selama 30 tahun. Teori Mercer ini sangat dipengaruhi oleh Reva Rubin. Ada dua pokok pembahasan dalam teori Mercer yaitu Efek Stress Antepartum dan Pencapaian Peran Ibu.
1.        Efek Stres Antepartum
Stres antepatrum dijelaskan sebagai komplikasi dari kehamilan atau kondisi beresiko tinggi dan peristiwa atau pengalaman atau pandangan negative tentang peristiwa kehidupan. Keluarga digambarkan sebagai satu sistem yang dinamis meliputi subsistem-individu (bapak, ibu, janin/bayi) dan pasangan (ibu-bapak, ibu-janin/bayi, dan bapak-janin/bayi) dalam system keluarga secara keseluruhan. Mercer dkk, menjelaskan tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga sebagai satu keutuhan, fungsi pasangan individual (hubungan timbal balik ibu-ayah, ibu-bayi, ayah-bayi) dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variable dependen/bebas.
Ramona mengidentifikasikan enam variable independen yang berhubungan dengan status kesehatan. Hubungan pasangan ibu dan akan dan fungsi keluarga, yaitu stress antepartum, dukungan sosial, harga diri, perasaan menguasai, kecemasan, dan depresi. Mercer kemudian mempresentasikan tiga model yang mendukung hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen di atas, yaitu :
a.         Hubungan stress antepartum dengan individu.
b.         Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual.
c.         Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga.
Status kesehatan adalah persepsi ayah dan ibu terhadap kesehatan mereka sebelumnya, kesehatan sekarang, harapan sehat, ketahanan-kerentanan terhadap penyakit, keprihatinan terhadap kesehatan, orientasi penyakit, dan penolakan akan peran sakit. Status kesehatan bayi didefinikasikan sebagai pengembangan patologi kombinasi dengan pandangan orangtua terhadap kesehatan bayi secara umum.
Stres antepartum dapat ditekan/diminimalisasi oleh karakteristik individual dalam keluarga dan dukungan sosial yang ada. Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil risetnya tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga, bahwa variabel-variabel mempunyai efek negative dan positif terhadap fungsi keluarga. Efek yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut : stress, peristiwa kehidupan yang negatif dan risiko/komplikasi kehamilan, harga diri, dan status kesehatan. Harga diri, status kesehatan, dan dukungan sosial diprediksi mempunyai efek positif langsung terhadap rasa memiliki (sense of mastery). Sense of mastery diperkirakan mempunyai efek negative langsung terhadap kecemasan yang pada akhirnya mempunyai efek negative terhadap fungsi keluarga. Mercer kemudian menguji cobakan model efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga pada para wanita yang dirawat di RS dengan risiko/komplikasi kehamilan, kemudian dibandingkan dengan wanita kehamilan risiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang optimal daripada keluarga para wanita dengan kehamilan risiko rendah.

2.        Pencapaian Peran Ibu
Salah satu penekanan dari karya Mercer adalah pencapaian peran Ibu, menjadi seorang ibu berarti mengambil suatu identitas baru. Mengambil suatu identitas baru mencakup suatu pemikiran kembali secara menyeluruh dan mendefinisikan kembali mengenai dirinya sendiri.
Bidan di Amerika menaruh perhatian pada pencapaian peran ibu. Menurut Mercer peran ini merupakan hal penting karena beberapa orang mengalami kesulitan atau gagal mencapai peran ibu. Ada sekitar 1-2 juta ibu di Amerika mengalami kesulitan dengan peran ini, terbukti dengan sejumlah penganiayaan dan penelantaran anak (Mercer, 1981).
Mercer sama seperti Rubin, mengambil pendekatan saling memengaruhi (interactionist) dalam memahami proses, dimana seorang mengambil peran baru. Pandangan dari interactionist adalah bahwa cara seseorang berperan dan bertindak dalam suatu peran bergantung dari reaksi dan interaksi yang mereka alami dengan orang-orang disekitarnya, misalnya suami, keluarganya, dan orang lain.
Pencapaian peran ibu adalah suatu proses interaksi dan perkembangan yang terjadi dalam suatu kurun waktu, sementara itu akan terjalin ikatan kasih dengan bayinya. Membutuhkan kompetensi dalam mengemban tugas pengasuhan yang terlibat dalam peran tersebut. Pengambilan peran melibatkan interaksi aktif dari pengambilan peran dan pasangan, setiap respons terhadap isyarat dari orang lain dan mengubah perilaku bergantung dari respons orang lain (Mercer, 1986).
Penampilan peran seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan penilaian diri mereka sendiri. Mercer menggambarkan dasar teori dan penelitian dalam teori pencapaian peran yang mengidentifikasikan empat tahap dalam pencapaian peran. Empat fase pencapaian peran ibu adalah sebagai berikut:


a.         Pendahuluan (anticipatory).
Fase pendahuluan adalah masa sebelum menjalani suatu peran. Dengan demikian, seseorang mulai melakukan penyesuaian dengan mempelajari harapan dari peran tersebut. Wanita mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologis dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b.         Formal.
Fase formal adalah tahapan seorang individu memulai masa jabatan yang sesungguhnya. Perilaku peran diarahkan oleh harapan formal dan dari orang lain dalam sistem sosial individu tersebut. Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya sehingga bimbingan peran sangat dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem.
c.         Informal.
Fase informal dimulai ketika individu tersebut telah mengembangkan caranya sendiri dalam memainkan peran yang tidak termasuk dalam system social.
d.        Final atau Personal.
Final atau personal merupakan fase dalam pencapaian peran. Seseorang menentukan gayanya sendiri dalam penampilan peran, sedangkan orang lain pada umumnya menerima penampilan tersebut. Penyesuain social dan psikologis terjadi selama memodifikasi peran sehingga mengakibatkan individu tersebut merasa nyaman dengan perannya (Mercer 1981).
Sebagai bahan perbandingan, menurut Mercer peran ibu adalah dimulai setelah 3-7 bulan setelah bayi lahir. Sementara menurut Reva Rubin, peran ibu telah dimulai antara sejak masa kehamilan dan enam bulan setelah melahirkan.
Dalam penelitiannya, Mercer menemukan variable-variabel yang memengaruhi pencapaian peran. Wanita dalam mencapai peran Ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

a.         Faktor Ibu :
1)        Umur ibu pada waktu melahirkan.
2)        Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali.
3)        Stres social.
4)        Memisahkan ibu dengan anak secepatnya.
5)        Dukungan social.
6)        Konsep pribadi.
7)        Sifat pribadi.
8)        Sikap terhadap membesarkan anak.
9)        Status kesehatan ibu.
b.         Faktor Bayi :
1)        Temperamen.
2)        Kesehatan bayi.
c.         Faktor-faktor Lainnya :
1)        Latar belakang etnis.
2)        Status perkawinan.
3)        Status ekonomi.
Dari subfaktor dukungan sosial (faktor ibu), Mercer mengidentifikasikan empat factor pendukung :
a.         Dukungan emosi (Emotional support), yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b.         Dukungan informasi(Informational support), yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu menolong dirinya sendiri.
c.         Dukungan fisik(Physical support), misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan dana.
d.        Dukungan penilaian(Appraisal support), yaitu mengevaluasi dirinya sendiri dalam pencapaian peran ibu..
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi, dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaian peran. Peran bidan yang diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantuwanita dalam melaksanakan tugas adaptasi peran serta, mengidentifikasik factor-faktor yang memengaruhi pencapaian peran, dan kontribusi dari stress antepartum. Pada saat postpartum, Mercer mempresentasikan suatu model peran ibu selama tahun pertama yang terdiri atas:
a.         Fase pemulihan fisik (lahir – 1 bulan).
b.         Fase pencapaian (2-4 atau 5 bulan).
c.         Fase kekacauan (6-8 bulan).
d.        Fase reorganisasi (8-12 bulan).
Fase-fase adaptasi diatas mencakup tiga level, yaitu level biologis, psikologis, dan sosial. Level biologis meliputi pemulihan fisik dan adaptasinya terhadap tumbuh kembang bayi. Level psikologis merupakan reaksi dan persepsi wanita tentang menjadi ibu. Level sosial meliputi perubahan-perubahan dalam hubungan sosial pada tahun  pertama. Dalam kurun waktu setahun, proses adaptasi terjadi dalam tingkatan yang bervariasi. Pada fase pemulihan fisik adaptasi level biologis lebih menonjol. Sementara pada fase lebih lanjut, adaptasi level sosial dan psikologis yang lebih menonjol.
Adaptasi pada fase lebih lanjut dapat terhambat jika ada problem yang tidak teratasi pada fase lebih awal. Misal, kesehatan fisik yang buruk pada fase pencapaian akan menghambat adaptasi psikologis dan sosial yang terjadi selanjutnya.
Adaptasi fase dan level tersebut mempunyai implikasi terhadap praktik. Menurut Mercer, pemberian informasi dapat dimulai sebelum kelahiran, berupa informasi tentang apa saja yang akan terjadi selama persalinan dan postpartum. Pada fase pencapaian misalnya, wanita perlu mendapat nasihat untuk melakukan pemeriksaan jika mempunyai masalah fisik maupun psikologis. Hal ini didasarkan pada penemuannya bahwa sebanyak 2/3 dari wanita pada empat bulan postpartum mengeluhkan masalah kesehatan (flu, infeksi genital, penyakit kronis, penyakit lambung, anemia, masalah payudara, dan kerontokan rambut). Tindakan pencegahan terhadap beberapa masalah tersebut sebagian besar dapat dilakukan pada antenatal.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
Ramona T. Mercer dalam penelitiannya menemukan enam variabel yang terkait dengan fungsi kesehatan yaitu stress antepartum, dukungan sosial, harga diri, perasaan menguasai, kecemasan, dan depresi. Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil risetnya lagi tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga, bahwa variabel-variabel mempunyai efek negative dan positif terhadap fungsi keluarga yaitu stress, peristiwa kehidupan yang negatif dan risiko/komplikasi kehamilan, harga diri, dan status kesehatan.
Pada teori yang kedua Mercer Dalam penelitiannya, Mercer menemukan variabel-variabel yang memengaruhi pencapaian peran. Wanita dalam mencapai peran Ibu dipengaruhi oleh faktor Ibu, bayi, dan faktor lainnya seperti latar belakang etnis, status perkawinan, status ekonomi.

B.     Saran
Dengan teori-teori ini diharapkan kepada mahasiswa atau calon bidan kita dapat memahami bagaimana atau apa tindakan seorang bidan kelak dalam memberikan konseling kepada pasiennya.
 



DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, at all.2012.Konsep Kebidanan.Jakarta Selatan: Salemba Medika
Suryani, Evi Sri.2011.Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar