BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Praktik Kerja
Lapangan mahasiswi AKBID merupakan salah
satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan cara berusaha menemukan masalah
kesehatan yang ada dimasyarakat dan melakukan pemecahan terhadap masalah
kesehatan tersebut. Pada dasarnya masyarakat merupakan bentuk komunitas dalam
jumlah besar dimana terdiri dari keluarga-keluarga. Oleh karena itu kualitas kesehatan
tiap keluarga disuatu daerah menentukan bagaimanakah kualitas kesehatan di
masyarakat tersebut.
Tidak hanya
dalam bentuk kemasyarakatan, tetapi untuk penerapan ilmu kebidanan komunitas
maka mahasiswi mengambil sebuah keluarga dengan masalah kesehatan yang natinya
diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tersebut, sehingga keluarga yang
merupakan satuan terkecil dalam masyarakat mampu memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
B.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas
PKL serta agar mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang bermutu tinggi dan
komprehensif.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melaksanakan upaya-upaya promosi dan preventif
pada keluarga binaan.
b.
Mampu menetapkan masalah kebidanan dalam komunitas
c.
Mampu melaksanakan pelayanan kebidanan pada keluarga
d.
Mampu melaksanakan pendokumentasian
e.
Mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan kepada
masyarakat
C.
Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan ini
adalah
1.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tolak
ukur keberhasilan proses pembelajaran mahasiswi dan dapat menjadi referensi atau tambahan untuk perbendaharaan perpusrakaan.
2.
Bagi Masyarakat
Memberikan
informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan agar
masyarakat mampu untuk hidup sehat dan sejahtera serta mampu mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi dalam lingkungan keluarganya.
3.
Bagi Mahasiswa
Kegiatan
PKL ini diharapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswi untuk menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman mengenai asuhan kebidanan keluarga.
4. Bagi
keluarga binaan
Dapat
menumbuhkan kesadaran tentang masalah kesehatan yang ada dikelurga serta
menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan tersebut sehingga menumbuhkan
kemauan untuk menyelesaikannya.
D.
Metode
Observasional Deskriptif
Metode
Observasional yang digunakan dalam asuhan keluarga binaan ini adalah dengan
cara metode observasional langsung, yaitu dengan cara terjun secara langsung ke
dalam keluarga binaan yang akan dibina. Dalam asuhan ini yang menjadi
sasarannya adalah sebuah keluarga yang mempunyai masalah dan kesehatan, pada
keluarga Ny. S adalah sebagai klien yang mempunyai masalah kesehatan ISPA.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Batasan Keluarga
1.
Pengertian Keluaga
Keluarga
adalah unit/ satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat.Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri,
dan anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi
segala suka dan duka dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama.
Menurut
Departemen Kesehatan RI (1988), keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling bergantung.
Menurut BKKBN
(1999) keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya
Jadi keluarga
dalam usaha kesehatan ini, sebagai satu kehidupan sosial yang bekerja sebagai
satu sistem. Tidak sehatnya keadaan fisik dapat mempengaruhi keadaan mental dan
sebaliknya akan mempengaruhi keadaan tingkatan kesehatan keluarga yang menjadi
sasaran usaha keluarga ini.
2.
Pengertian Kesehatan Keluarga
Pengertian sehat
menurut WHO adalah suatu keadaan yang yang sempurna secara fisik, mental maupun
sosial, dan bukan sekedar tidak adanya suatu penyakit atau cacat saja. Jika
kedua pernyataan yaitu sehat/ kesehatan dan keluarga ini disatukan menjadi
“kesehatan keluarga”, maka yang dimaksud sehat secara fisik, mental dan sosial
tersebut dikaitkan dengan keluarga sebagai satu unit sosial dan bahwa
“kesehatan keluarga” ini mencakup konsep dimana keadaan kesehatan individu
dapat dipengaruhi dan mempengaruhi kelompok dan individu-individu lainnya
dimana ia menjadi anggota hidup bersama yaitu keluarga.
Keadaan
kesehatan suatu keluarga pada waktu tertentu atau kemampuan keluarga dalam
mencapai suatu tingkatan kesehatan adalah ditentukan oleh pengaruh timbal balik
dari banyak faktor yang ada didalam maupun diluar keluarga, efek total pada
suatu waktu tertetu dapat diartikan sebagai suatu keluarga positif atau negatif
yang mempengaruhi keluarga tersebut. Adapun susunan keluarga terdiri dari:
a.
Necicus Family
1)
Kepala keluarga/ ayah
2)
Anggota keluarga atau ibu dan anak.
b.
Extented Family
1)
Kepala keluarga
2)
Anggota keluarga
3)
Kakek, nenek, keponakan yang menjadi
tanggung jawab kepala keluarga.
3.
Macam-macam Fungsi Keluarga
a.
Fungsi Biologis
Diharapkan
agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi
anak-anaknya karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan
keturunan.
b.
Fungsi Keluarga
Keluarga
diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari
ganggian-gangguan, yang pada intinya harus dapat menciptakan rasa aman, tentram
dan nyaman.
c.
Fungsi Orang Tua
Orang
tua diwajibkan untuk berusaha keras dalam mencari nafkah supaya setiap anggota
keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian dan tempat tinggal.
d.
Fungsi Keagamaan
Diwajibkan
untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan
perilakunya sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e.
Fungsi Sosial
Keluarga
berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan
memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat serta
mempelajari peranan-peranan yang di harapkan akan mereka jalankan kelak bila
sudah dewasa.
4.
Unsur-unsur
Keluarga
a.
Adanya kepala keluarga
b.
Adanya anggota keluarga
c.
Tempat tinggal
d.
Mempunyai norma-norma tertentu
e.
Mempunyai ikatan keluarga
f.
Mempunyai tujuan tertentu untuk mencapai
hidup sejahtera
g.
Mempunyai kebutuhan tertentu
h.
Kebutuhan biologis
i.
Kebutuhan psikologis
j.
Kebutuhan sosial budaya
k.
Kebutuhan sosial ekonomi
l.
Kebutuhan pendidikan
5.
Gambaran
Umum Mengenai Kebutuhan Keluarga
MENURUT FUNGSI
|
KEBUTUHAN KELUARGA
|
A.
Biologis
1.
Meneruskan keturunan/ jenisnya
2.
Membesarkan anaknya
3.
Memberikan makanan bagi anggota keluarganya
4.
Melindungi kesehatan dari pada anggotanya
5.
Memberi kesempatan untuk berekreasi pada anggota
keluarga
|
1.
Keturunan yang sehat (fisik dan mental)
2.
Perlindungan selama membesarkan anak
3.
Ada sumber dan persediaan makanan serta mengetahui
tradisi dan penggunaanya
4.
Perlindungan bagi setiap anggota keluarga terhadap
penularan penyakit infeksi serta bahaya-bahaya yang lain yang ada dalam
lingkungan hidup keluarganya
5.
Perawatan bagi anggota keluarga (yang rawan)
6.
Sarana
|
B.
Psikologis
1.
Identitas keluarga serta rasa keamanan bagi
anggota keluarga
2.
Pendewasaan kepribadian dari para anggotanya
3.
Perlindungan secara psikologis
|
1.
Kesehatan mental bagi anggota keluarga
2.
Ada saling mencintai, menghargai antar anggota
keluarga
3.
Kemampuan untuk menghadapi ketegangan serta
penyesuaian terhadap soal-soal yang kritis
4.
Kemampuan untuk saling membantu dan memberi antara
anggota keluarga
5.
Kemampuan bagi anggota untuk mengadakan hubungan
|
C.
Sosial budaya
1.
Meneruskan nilai-nilai budaya
2.
Sosialisasi dari anak
3.
Pembentukan norma-norma tingkah laku
|
1.
Memiliki ukuran tradisi sosial budaya keluarga
2.
Memahami kebutuhan sosial anak pada setiap
perkembangan atau golongan umur
3.
Memeiliki konsep-konsep norma tingkah laku dan bersedia
untuk meneruskan norma-norma tersebut kepada anggota keluarga
|
D.
Sosial ekonomi
1.
Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi-fungsi
lainnya
2.
Pembagiannya pemakaian sumber-sumber tersebut
untuk pengeluaran dan di tabung
3.
Pengaturan ekonomi / keuangan keluarga.
|
1.
Adanya keterampilan, sarana, kesempatan untuk pergunakan
2.
Dapat menggunakan sumber-sumber dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan lain
3.
Bantuan ekonomi dan keuangan bagi antara keluarga
|
E.
Pendidikan
1.
Penanaman keterampilan tingkah laku dan
pengetahuan dalam hubungannya dengan gungsi-fungsi lain
2.
Persiapan untuk kehidupan dewasa atau mendatang
3.
Memeuhi peranan sebagai anggota keluaraga
|
1.
Memiliki cukup keterampilan latihan serta
pendidikan untuk memenuhi peranannya dalam hubungannya dalam fungsi-fungsi
lainnya
2.
Pendidikan dan bimbingan kearah kedewasaan (Persiapan
untuk peranannya dalam kehidupan dewasa)
3.
Penggunaannya dari keterampilan serta lain-lain
kemampuan pribadi
4.
Perkembangan semaksimal mungkin
|
6.
Peranan
dalam Keluarga
a.
Orang tua (nenek dan kakek)
1)
Penasihat keluarga
2)
Penghibur keluarga
3)
Pembimbing pendidik
4)
Anggota masyarakat
5)
Pencetus keputusan
6)
Sumber pengalaman atau pengetahuan
Dalam peranan orang tua ini tidak hanya terdapat
dampak positif tetapi juga terdapat dampak negatifnya.
b.
Ibu
1)
Sebagai contoh kehidupan bagi anak
2)
Pendamping suami dan penerus keturunan
3)
Membimbing, mendidik dan mengawasi
tumbuh kembang anak
4)
Merencanakan dan mengatur anggaran rumah
tangga bersama dengan suami
5)
Anggota masyarakat
c.
Bapak/ Ayah
1)
Sebagai kepala keluarga
2)
Penanggung jawab bersama ibu serta
anggota lainnya
3)
Pelindung keluarga
4)
Anggota masyarakat
5)
Menciptakan keharmonisan rumah tangga
bersama keluarga
d.
Anak
1)
Memberi rasa aman dan tentram pada
keluarga
2)
Membantu tugas keluarga dalam rumah
tangga
3)
Generasi penerus
4)
Menurut pendidikan, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
7.
Kesehatan
Sebagai Satu Unit Pelayanan
Konsep bahwa
keluarga adalah merupakan satu unit pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, telah diterima dibeberapa negara. Akan tetapi meskipun
demikian, masih banyak juga indikasi-indikasi bahwa cara pendekatan tersebut
tidak selalu dilaksanakan.
Praktek tidak
selalu mngikuti konsep, hal ini dapat kita lihat dengan adanya program
proyek-proyek yang hanya ditujukan kepada pelayanan individu atau sekelompok
umur tertentu ataupun pada masalah-masalah tertentu pula.
Berikut adalah
beberapa alasan mengapa keluarga dapat kita anggap sebagai satu unit kesehatan
yang efektif :
a.
Keluarga tetap merupakan satu unit dasar
dari masyarakat, kemampuan keluarga berfungsi sebagai satu unit dalam
memecahkan masalah-masalah.
b.
Keluarga sebagai satu unit kelompok yang
dapat mencegah, menampung, memecahkan serta menanggulangi masalah kesehatan.
Masalah kesehatan dapat timbul oleh sebab adat kebiasan, tingkah laku serta
hubungan antara manusia dan antara anggota keluarga sendiri.
c.
Masalah kesehatan dalam keluarga adalah
saling berkaitan, keadaan kesehatan adalah salah satu anggota lainnya dan
sebaliknya.
d.
Keluarga merupakan kekuatan yang
menentukan dalam membentuk lingkungan yang serasi bagi perkembangan tiap-tiap
anggota keluarga
e.
Interaksi dan pengaruh timbal balik
dalam keluarga dapat mempengaruhi pembentukan pribadi tiap-tiap individu anggota
keluarga tersebut.
f.
Kelurga sering kali bertindak sebagai
yang mengambil keputusan dan tindakan dalam masalah kesehatab para anggotanya.
g.
Keluarga merupakan saluran yang efektif
dalam menyalurkan dan mengembangkan usaha kesehatan kepada masyarakat karena memalui
keluarga pencakupannya akan lebih besar
8.
Tugas-tugas
Keluarga Dalam Masalah Kesehatan
Tugas keluarga
dalam masalah kesehatan merupakan faktor utama dalam mengembangkan pelayanan
kepada masyarakat.Tetapi kemampuan keluarga untuk menanggulangi masalah-masalah
tersebut merupakan pemikiran utama dari perawat kesehatan masyaraka.
Tugas-tugas kelurga dalam masalah kesehatan antara lain sebagai berikut :
a.
Mengenal adanya gangguan kesehatan
sedini mungkin
b.
Mengambil keputusan dalam mencari
pertolongan atau bantuan kesehatan
c.
Menanggulangi keadaan-keadaan darurat
yang berkaitan dengan kesehatan maupun non kesehatan
d.
Memberikan perawatan kepada anggota
keluarga yang tidak sakit, cacat maupun yang tidak sakit yang memerlukan
bantuan
e.
Mempertahankan keadaan lingkungan
keluarga yang dapat menunjang peningkatan status kesehatan para anggotanya
f.
Menjalin dan mempertahankan hubungan
baik dengan lingkungan masyarakatnya serta dengan unit atau sasaran kesehatan
yang ada.
B.
Struktur Keluarga
GENOGRAM
KETERANGAN
=
Ibu dari Klien
= =
Ayah dari Klien
=
Saudara klien
= Klien
DENAH RUMAH
Perkarangan Depan Rumah
|
|
RUANG
TAMU
|
KAMAR TIDUR
|
DAPUR
|
GUDANG
|
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA
KELUARGA
A.
Pengkajian
Identitas Responden
|
|||
Nama Keluarga
Nomor Rumah
(sensus)
RT/RW
Dusun
Desa
Kecamatan
|
Tn. S
21
25
BB
BJ
-
|
Nama Responden
Status Responden
Tanggal Survey
Nama Pelaksana
Supervisor
Tanda Tangan
Pelaksana
|
An. R
Anak
02-12-2015
Kelompo
-
-
-
|
1.
KEPENDUDUKAN
Daftar
nama anggota keluarga yang tinggal, berdasarkan lamanya tinggal (selama 1
tahun)
No.
|
Nama KK & Anggota Keluarga
|
L/P
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
|
S
|
L
|
49 Th
|
SD
|
Petani
|
2
|
M
|
P
|
45 Th
|
SMP
|
IRT
|
3
|
M. A
|
L
|
22 Th
|
SMA
|
Mahasiswa
|
4
|
M. R
|
L
|
17 Th
|
SMP
|
Pelajar
|
5
|
S. B
|
L
|
14 Th
|
SD
|
Pelajar
|
6
|
A. F
|
L
|
12 Th
|
SD
|
Pelajar
|
7
|
M
|
L
|
9 Th
|
SD
|
Pelajar
|
8
|
R
|
L
|
4 Th
|
-
|
-
|
2.
STATUS KESEHATAN
a.
Kesakitan
1)
Daftar nama anggota keluarga yang sakit selama 1 bulan yang lalu
No
|
Nama
|
Keluhan/
Penyakit
|
Pengobatan
|
||||
Tidak Berobat
|
Kader
|
Dukun
|
Praktik Medis
|
Puskesmas atau RS
|
|||
1
|
S
|
batuk, pilek
|
|
|
|
Bidan
|
Ya
|
2
|
S.B
|
batuk, pilek
|
|
|
|
|
Ya
|
3
|
A.F
|
batuk, pilek
|
|
|
|
|
Ya
|
4
|
R
|
batuk, pilek, demam
|
|
|
|
|
Ya
|
2)
Memiliki kartu sehat/ BJPS atau yang lain : Ya
b.
Kematian
Daftar
anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun yang lalu
Tidak ada
anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun yang lalu
3.
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
a.
Kesehatan Ibu dan Anak
1)
Kehamilan : Tidak ada
2)
Persalinan : Tidak ada
3)
Ibu Nifas : Tidak ada
4)
Ibu Menyusui : Tidak ada
5)
Bayi dan Balita
a)
Umur : 4 tahun
b)
Riwayat Kelahiran : Lahir
spontan (menangisa keras)
c)
BB Lahir :3300 gram, BB
Sekarang: 13 kg
d)
Riwayat Kesehatan 1 Bulan Terakhir : ISPA
6)
Pra Sekolah :Tidak ada
7)
Usia Sekolah
a)
Umur : 9 tahun
b)
Memperoleh imunisasi TT : Ya
c)
Tidak ada yang putus
sekolah
d)
Tidak ada riwayat
penyakit selama 3 bulan terakhir
8)
Remaja
a)
Usia : 17 tahun
b)
Jenis Kelamin : Laki-laki
c)
Menstruasi : -
d)
Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi :
i.
Usia Reproduksi : baik
ii.
Fungsi Reproduktif : baik
iii. Narkoba/ NAPZA : cukup
iv. Penyakit Menular Seksual
: baik
v.
Alat Kontrasepsi : cukup
vi. Pengetahuan Seks : cukup
e)
Adakah Penggunaan Narkoba/ NAPZA : Tidak ada
f)
Peran Serta Remaja di Masyarakat : Aktif
9)
Wanita Menopause dan Andropause :
Tidak ada
10) Lansia :
Tidak ada
b.
Keluarga Berencana (PUS Umur Wanita 15 s/d 49
Tahun)
1)
Apakah PUS sudah ikut KB : Ya/
Tidak
2)
Jenis alat kontrasepsi yang digunakan :Susuk
3)
Lama penggunaan kontrasepsi :1-3 tahun
4)
Dimana mendapat pelayanan KB/ alat kontrasepsi
tersebut :
Puskesmas
5)
Kembangkan informasi lain
a)
Alasan ber-KB :
menjarangkan kehamilan
b)
Keluhan setelah ikut KB : tidak ada
c)
Pengetahuan tentang KB : cukup
d)
Peran keluarga terhadap KB : mendukung
e)
Pengetahuan tentang pemeriksaan Kanker Rahim
(Pap Smear) : kurang
f)
Pemeriksaan Kanker Rahim (Pap Smear) : belum
c.
Industri Rumah Tangga
1)
Apakah anggota keluarga mempunyai bidang usaha dibidang makanan?Tidak ada
2)
Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas
kesehatan/puskesmas?Tidak ada
4.
PERILAKU TERHADAP
KESEHATAN
a.
Kebiasaan mandi dan gosok gigi
1)
Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari? 3 kali sehari
2)
Dimana anggota keluarga mandi? Pancuran
3)
Apakah waktu mandi menggunakan sabun? Ya
4)
Apakah anggota keluarga menggosok gigi? Ya, 2 kali sehari
b.
Kebiasaan Buang Air Besar (BAB)? Angsalatrin
c.
Kebiasaan mengambil air minum
1)
Dimana anggota keluarga mengambil air putih? Sumur Keluarga
2)
Apakah air dimasak sebelum diminum? Ya
d.
Dalam sehari berapa kali anggota keluarga ganti
pakaian? 2 kali sehari
e.
Apakah dalam ada ibu hamil/melahirkan, bila ada
:
1)
Apakah ada pantangan makanan/minuman bagi ibu
hamil/melahirkan? Tidak
2)
Apakah ada pantangan makanan/minuman bagi
bayi/balita? Tidak
f.
Keluarga sadar gizi
No
|
INDIKATOR KADARZI
|
Ya
|
Tidak
|
1
|
Keluarga makan beraneka
ragam makanan
|
√
|
|
2
|
Keluarga (ibu/balita)
mamantau kesehatan dan pertumbuhan dengan cara menimbang BB
|
√
|
|
3
|
Keluarga menggunakan garam
beryodium dalam makanan sehari-hari
|
√
|
|
4
|
Ibu memberi ASI sampai bayi
berumur 6 bln
|
|
√
|
5
|
Keluarga biasa makan pagi
|
|
√
|
5.
LINGKUNGAN
(Pengamatan secara langsung)
a.
Perumahan (Lingkungan Fisik)
1)
Sarana Sanitasi
Pembuangan
Kotoran
|
Skor
|
|
1.
Ada (Memenuhi syarat)
|
Ada sarana, mudah disiram, bersih, menggunakan leher angsa atau bentuk
cemplung dengan tutup, sehingga kecoa dan lalat tidak dapat masuk
|
2
|
2.
Ada (tidak memenuhi syarat)
|
Tidak memenuhi salah satu
kriteria di atas
|
1
|
3.
Tidak ada
|
|
0
|
Penyediaan
Air Bersih
|
||
1.
Ada (Memenuhi syarat)
|
Ada
sumber air yang terlindungi dari pencemaran, bersih, cukup untuk memenuhi
kebutuhan minum, masak, mandi dan cuci
|
2
|
2.
Ada (tidak memenuhi syarat)
|
Tidak memenuhi salah satu criteria di atas
|
1
|
3.
Tidak ada
|
|
0
|
Jendela
|
||
1.
Ada (memenuhi syarat)
|
Ada jendela di ruang tamu, ruang tidur,
jendela dapat dibuka dan ditutup, luasnya 1/10 (10%) luas lantai bangunan
|
2
|
2.
Ada
|
Tidak memenuhi salah satu
criteria di atas
|
1
|
3.
Tidak ada
|
|
0
|
Lubang / Cerobong Asap
Dapur
|
||
1.
Ada (memenuhi syarat)
|
Ada kontruksi untuk
pengeluaran asap dapur, asap dapur dapat keluar dari ruang dapur bila sedang
dipakai memasak dan tidak mengganggu penglihatan
|
2
|
2.
Ada (tidak memenuhi syarat)
|
Tidak
memenuhi salah satu kriteria di atas
|
1
|
3.
Tidak ada
|
|
0
|
Ruang
Tidur
|
||
1.
Ada (memenuhi syarat)
|
Ada
ruang tidur, terang pada siang hari, tidak lembab baik lantai maupun
dindingnya
|
2
|
2.
Ada (tidak memenuhi syarat)
|
Tidak memenuhi salah satu
kriteria diatas
|
1
|
3.
Tidak ada
|
|
0
|
2)
Kualitas Lingkungan
Bebas Jentik
|
Skor
|
|
1.
Ya
|
Tidak ditemukan jentik nyamuk pada penampungan air baik di dalam
rumah (gentong, bak mandi, dll) maupun di luar rumah (kaleng bekas, pot, dll)
|
2
|
2.
Tidak
|
Tidak memenuhi salah satu
criteria
|
0
|
Bebas Tikus
|
|
|
1.
Ya
|
Tidak
ditemukan tikus dan jejaknya, baik didalam maupun diluar rumah
|
2
|
2.
Tidak
|
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
|
0
|
Bebas Lalat
|
|
|
1.
Ya
|
Tidak ditemukan sedikit
(satu/dua) pun di dapur dan sekitarnya
|
2
|
2.
Tidak
|
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
|
0
|
Pekarangan Bersih
|
|
|
1.
Ya
|
Tidak ditemukan sedikit
(satu/dua) pun di dapur dan sekitarnya
|
2
|
2.
Tidak
|
Tidak memenuhi salah satu kriteria diatas
|
0
|
Pekarangan
Dimanfaatkan
|
||
1.
Ya
|
Pekarangan dimanfaatkan untuk tumbuhan pelindung, toga, sayuran
dan sejenisnya
|
2
|
2.
Tidak
|
Tidak memenuhi
|
0
|
Kandang
|
||
1.
Ya
|
Bangunan kandang hewan
ternak tersendiri, tidak menjadi satu dengan rumah induk, keadaannya bersih,
terawat dan tertata rapi
|
2
|
2.
Tidak
|
Tidak memenuhi salah satu kriteria di atas
|
0
|
Keterangan
(sarana sanitasi dan kualitas lingkungan)
Penilaian
Kelayakan :12(Tidak
Layak Sehat)
1)
Jumlah skor lebih atau sama dengan 18 : Layak
Sehat
2)
Jumlah
skor kurang dari 18 : Tidak Layak Sehat
b.
Sosial Ekonomi
1)
Daftar pengeluaran keluarga dalam sebulan
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Besarnya Pengeluaran
|
Faktor/Kelipatan
|
Pengeluaran Per Bulan
|
1
|
Per Hari
a.
Makanan
b.
Jajan Anak
c.
Rokok
d.
Bahan Bakar
|
Rp.50.000
Rp. 20.000
Rp. 10.000
Rp. 9.000
|
Kali 30
Kali 30
Kali 30
Kali 30
|
Rp.1.500.000
Rp. 900.000
Rp. 300.000
Rp. 270.000
|
2
|
Per Minggu
a.
Sabun Cuci
b.
Sarana Mandi
c.
Bahan Makanan
d.
Batu Baterai
e.
Iuran
f.
Dll
|
Rp.15.000
Rp._
Rp. 20.000
Rp._
Rp._
Rp._
|
|
Rp.60.000
Rp._
Rp.80.000
Rp._
Rp._
Rp_
|
3
|
Per Bulan
a.
Listrik
b.
Biaya Sekolah
c.
Transportasi
d.
Arisan
e.
Asuransi
f.
Pengobatan
g.
Dll
|
Rp.45.000
Rp_
Rp18.000
Rp._
Rp._
Rp._
Rp._
|
|
Rp.45.000
Rp_
Rp 18.000
Rp._
Rp._
Rp._
Rp._
|
2) Rata-rata
pengeluaran per jiwa per bulan
Rp.3,173000
4
|
c.
Sosial Budaya
Sebutkan kegiatan organisasi sosial yang diikuti: kegiatan
pengajian di Masjid
B. Interpretasi
Data
1. Analisa
Data
Masalah
kesehatan yang dialami oleh anak dan Bpk.S dikarenakan kurangnya pengetahuan
dan informasi mengenai pengertian dan kesehatan reproduksi remaja itu sendiri.
Selain itu faktor-faktor yang menimbulkan masalah yang sering timbul pada
remaja dalam triad KKR.
Oleh karena itu
intervensi pertama yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan pada keluarga
Bpk.S agar anak remajanya dapat menuju kearah prilaku yang lebih sehat dan baik
terutama untuk anak itu sendiri. Bila respon keluarga terhadap upaya ini positif, maka selanjutnya akan mengadakan
intervensi sesuai dengan permasalahan yang melibatkan keluarga secara aktif,
mulai perencanaan, penanggulangan masalah, sampai dengan pelaksanaan tindakan (implementasi) sehingga membawa hal yang
disarankan oleh keluarga secara sendiri.
2. Rumusan
Masalah
Dari data diatas
analisa yang sederhana, maka banyak permasalahan yang timbul dalam keluarga
Bpk.S yang disebabkan oleh faktor ketidaktahuan warga menjalankann tugas-tugas
keluarga dalam kesehatan sehingga timbul masalah sebagai berikut.
3. PrioritasMasalah
ISPA
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
Sifat
masalah
|
3/3 x 1
|
1
|
Situasi krisis
|
Kemungkinan
masalah akan diubah
|
½x 2
|
1
|
Masalah hanya srbagian yang akan
diubah, karena kurangnya pengetahuan anak dalam kesehatan reproduksi remaja
|
Potensi
pencegahan
|
3/3 x 1
|
1
|
Rendah, karena kurangnya pengetahuan
orang tua terhadap pendidikan anaknya
|
Penonjolan
masalah
|
2/2 x 1
|
1
|
Masalah yang tidak perlu segera
ditangani, yaitu masalah pengetahuan orang tuanya
|
Jumlah
skor
|
|
4
|
|
Untuk mengetahui masalah anak Bpk.S
tersebut, perlu dilakukan prioritas masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang
dapat berakibat buruk bagi keluarga yang menjadi prioritas utama.
Agar dapat melakukan prioritas utama
serta tepat, maka diakukan pembobotan masalah dengan prioritas sebagai berikut
:ISPA
Data Khusus Lingkungan
a.
Sumber
Air Bersih : Sumur
b.
Jenis
jamban/pembuangan BAB : Cemplung
c.
Tempat
pembuangan sampah :dibakar dan ditimbun
4. Harapan
Keluarga Terhadap Bidan
Keluarga
mengharapkan petugas kesehatan khususnya kepada bidan untuk ada disaat
masyarakat membutuhkan pertolongan medis dan memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya.
C.
DiagnosaPotensial
1.
Pharingitis
dan laringitis
2.
Asma
bronchial
3.
Bronchitis
akut maupun kronis
4.
Broncho
pneumonia atau pnemonia
D. Antisipasi
1.
Melakukan
pemantauan terhadap kondisi anak
2.
Melakukan
konseling kepada orang tua agar membawa anaknya kepelayanan kesehatan bila
terjadi kekambuhan ISPA
3.
Melakukan
kaloborasi dengan petugas kesehatan setempat
E. Intervensi
1. Bina
hubungan baik dengan klien dan keluarga
2. Jelaskan
tentang penyakit ISPA yang diderita anaknya
3. Jelaskan
faktor-faktor yang memicu/menyebabkan masalah ISPA
F.
Implementasi
1. Membina
hubungan baik dengan klien dan keluarga
2. Menjelaskan
tentang penyakit ISPA
ISPA
adalah infeksi saluran pernfasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang
hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran nafas bagian dalam sampai
ke paru-paru.
3. Menjelaskan
faktor-faktor yang menyebabkan ISPA
a. Bakteri
: staphilococcus
b. Virus :
Influenza
c. Jamur :
candida albicans
d. Aspirasi
(tersedak)
G.
Evaluasi
1. Psikologis
: keluarga dapat menjelaskan kembali tentang ispa
2. Perubahan
perilaku : keluarga terutama orang tua anak menjadi lebih peduli pada kesehatan
anakknya
3. Keadaan
fisik : kondisi anak menjadi lebih baik karena timbulnya kepercayaan bahwa ISPA
bisa dicegah kekambuhannya dan bisa disembuhkan
PEMBAHASAN
KASUS
Keadaan keluarga Bpk.
S sangat baik, baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya, akan tetapi tingkat pengetahuan khususnya megenai
ISPA masih sangat kurang, kurangnya informasi,
penjelasan mengenai tanda dan gejala dari ISPA dan penyebab ISPA terjadi pada anak.
Penyakit ISPA yang
diderita oleh anak Bpk.S merupakan penyakit yang biasa terjadi di
masyarakat. Pada kasus anak Bpk.S, ISPA yang didierita cukup ringan kerena kekambuhan
ISPA cukup jarang kecuali jika kekebalan tubuh anak menurun. Akan
tetapi dengan intervensi yang dilakukan maka diharapkan dapat terjadi perubahan-perubahan
yang berdampak baik bagi keluarganya sendiri
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Dari hasil pengkajian di atas, anak Bpk.S menderita penyakit
ISPA, karena kurangnya pengetahuan dari keluarga terhadap kesehatan.
2.
Ibu mengatakanakan memberikan makanan yang
bergizi pada anaknya dan menjaga kesehatan anaknya
3.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya
B.
Saran
1.
Perlunya diadakan penyuluhan kesehatan kepada keluarga oleh petugas kesehatan
agar keluarga mengetahui tentang pentingnya kesehatan
2.
Perlu diadakannya pendekatan secara terus menerus kepada keluarga
agar memiliki bekal pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan untuk memperbaiki pola hidup sehari-hari
3.
Diharapkan adanya peningkatan dalam kerjasama keluarga dan bidan atau petugas kesehatan
lain dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan keluarga
DAFTAR PUSATAKA
Prawiroharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 1994
Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku
Kedokteran, EGC : Jakarta. 1998
Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran, EGC : Jakarta. 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar