KB SUNTIK 3 BULAN
A.
Pengertian
Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra
berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara
sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Ada dua
pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara
kontrasepsi moderen (metode efektif).
Kontrasepsi ialah usaha–usaha
untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat
pula bersifat permanen. Yang bersifat permanen dinamakan pada wanita tubektomi
dan pada pria vasektomi.
Sampai sekarang cara kontrasepsi
yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1.
Dapat
dipercaya
2.
Tidak
menimbulkan efek yang menganggu kesehatan
3.
Daya
kerja dapat diatur menurut kebutuhan
4.
Tidak
menganggu sewaktu melakukan koitus
5.
Tidak
memerlukan motivasi terus menerus
6.
Mudah
pelaksanaannya
7.
Murah
harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
8.
Dapat
diterima pengunaannya oleh pasangan yang bersangkutan
B.
Pengertian KB
KB merupakan salah satu sarana bagi setiap keluarga baru
untuk merencanakan pembentukan keluarga ideal, keluarga kecil bahagia dan
sejahtera lahir dan batin. Keluarga
Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.
C. Manfaat Keluarga Berencana
Manfaat Usaha
Keluarga Berencana Di Pandang Dari Segi Kesehatan:
1.
Untuk
ibu
Dengan tujuan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu
mendapat manfaat berupa :
a.
Perbaikan
kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka
waktu yang terlalu pendek.
b.
Peningkatan
kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup
untuk mengasuh anak-anak untuk beristirahat dan menikmati waktu terluang serta
melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
2.
Untuk anak-anak lain
Memberikan
kesempatan kepada mereka agar perkembangan fisiknya lebih baik
karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia
dalam keluarga.
a.
Perkembangan
mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan
lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
b.
Perencanaan
kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga
tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata.
3.
Untuk
ayah
Untuk
memberikan kesempatan kepadanya agar dapat memperbaiki kesehatan mental dan
sosial karena kesemasan berkurang serta lebih banyak waktu yang tertuang untuk
keluarganya.
E.
SUNTIK
3 BULAN
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB
suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu
untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak
hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai
pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan
cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
1.
Definisi KB Suntik Progestin
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah
terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3
bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung
hormon progesteron dan tidak mengganggu produksi ASI.
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang hanya berisi hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik.
Kontrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam
tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya
kehamilan. Kontrasepsi suntik digunakan adalah noretisteron Enentat, Depo
Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem salah satu kontrasepsi modern yang
sering digunakan DMPA yang berisi depro medroksi progerteron asetat sebanyak
150 mg dengan guna 3 bulan.
2.
Jenis-jenis KB Suntik Progestin
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu:
a.
Depo Medroksi Progesteron Asetat
(DMPA), mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan
dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong).
b.
Depo Nonsterat Enontat (Depo
Nonsterat) yang mengandung 200mg noratin dion anontat, diberikan setiap 2 bulan
dengan cara disuntik intra muskuler.
3.
Cara Kerja KB Suntik Progestin
Berikut ini adalah cara kerja kb suntik progestin,
yaitu sebagai berikut:
a.
Mecegah ovulasi
b.
Mengentalkan lendir serviks
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
c.
Menjadikan selaput lender rahim
tipis dan atrofi
d.
Menghambat transportasi gemat oleh
tuba
4.
Efektivitas KB Suntik Progestin
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas
yang tinggi. Dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Asalkan
penyuntikanya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
5.
Keuntungan KB Suntik Progestin
a.
Sangat efektif, karena mudah
digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari
b.
dalam penggunaan kontrasepsi suntik
ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.
c.
Meningkatkan kuantitas air susu
pada ibu yang menyusui, Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air
susu ibu sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui.
Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan
adanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi.
d.
Efek samping sangat kecil yaitu
tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan.
e.
Tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri
f.
Penggunaan jangka panjang
g.
Sangat cocok pada wanita yang telah
mempunyai cukup anak akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan
sterilisasi.
h.
Dapat digunakan oleh perempuan usia
> 35 tahun sampai menopause
i.
Membantu mencegah kehamilan ektopik
dan kanker endometrium
j.
Klien tidak perlu menyimpan obat
suntik.
k.
Menurunkan kejadian penyakit jinak
payudara.
l.
Mencegah beberapa penyebab penyakit
radang panggul.
m.
Menurunkan krisis anemia bulan
sabit (sickle cell).
6.
Keterbatasan KB Suntik Progestin
a.
Sering ditemukan gangguan haid,
seprti:
1)
Siklus haid yang memendek atau
memanjang,
2)
Perdarahan yang banyak atau
sedikit,
3)
Perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting),
4)
Tidak haid sama sekali.
b.
Klien sangat bergantung pada tempat
sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan).
c.
Tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
d.
Permasalahan berat badan merupakan
efek samping tersering.
e.
Tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi
virus HIV.
f.
Terlambatnya kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian.
g.
Terlambatnya kembali kesuburan
bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan
karena sebelum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya.
h.
Terjadi perubahan pada lipid serum
pada penggunaan jangka panjang.
i.
Pada penggunaan jangka panjang
dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas).
j.
Pada penggunaan jangka panjang
dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi,
(jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.
7.
Yang Dapat Menggunakan KB Suntik Progestin
a.
Usia reproduksi
b.
Nulipara dan telah memiliki anak
c.
Menghendaki kontrasepsi jangka
panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi
d.
Menyusui dan membutuhkan
kontrasepsi yang sesuai
e.
Setelah melahirkan dan tidak
menyusui
f.
Setelah abortus atau keguguran
g.
Telah banyak anak, tetapi tidak
menghendaki tubektomi
h.
Perokok
i.
Tekanan darah < 180 / 110 mmHg,
dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
j.
Tidak dapat menggunakan kontrasepsi
yang mengandung estrogen
k.
Sering lupa menggunakan pil
kontrasepsi
l.
Anemia defisiensi besi
m.
Mendeteksi usia menopause yang
tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
8.
Yang Tidak Boleh Menggunakan KB Suntik Progestin
a.
Hamil atau dicurigai hamil
b.
Perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya
c.
Tidak dapat menerima adanya
gangguan pola haid terutama amenorrhea
d.
Menderita kanker payudara atau
Riwayat kanker payudara
e.
Diabetes militus disertai
komplikasi.
9.
Waktu Mulai Menggunakan KB Suntik Progestin
a.
Setiap saat selama siklus haid,
asal ibu tersebut tidak hamil.
b.
Mulai hari pertama sampai hari ke-7
siklus haid.
c.
Pada ibu yang tidak haid, injeksi
pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil.
Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
d.
Ibu yang menggunakan kb hormonal
lain dan ingin mengganti dengan kb suntikan. Bila ibu telah menggunakan
kontrasepsi hormonal sebelum diberikan.tidak perlu menunggu sampai haid
berikutnya datang.
e.
Bila ibu sedang menggunakan jenis
kontrasepsi jenis lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan yang
lainlagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
f.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi
non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal , suntikan pertama kontrasepsi
hormonal yang akan diberikan dapat segerah diberikan, asal saja ibu tidak
hamil, dan pemberianya tidak perlu menunggu ibu haid berikutnya datang.
g.
Ibu ingin menggantikan AKDR dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai
hari ke 7 siklus haid. Atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke 7
siklus haid. Asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
h.
Ibu tidak haid atau ibu dengan
perdarahan tidak teratur, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal
ibu tidak hamil, dan selama 7 hari setiap suntikan ibu tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
10.
Cara Penggunaan KB Suntik Progestin
a.
Kontrasepsi suntik DMPA diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat.
Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan
akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Apabila suntik diberikan
setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikan nonsterat untuk 3 injeksi
berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai dengan injeksi kelima diberikan
setiap 12 minggu.
b.
Bersihkan kulit yang akan disuntik
dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90%
biarkan kulit kering sebelum disuntik.
c.
Kocok dengan baik dan hindarkan
terjadinya gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan.
Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan menghilangkannya dengan
cara menghangatkannya.
11.
Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
a.
Pemberian kontrasepsi suntiakn
sering menimbulkan gangguan haid (amenore). Gangguan haid ini biasanya bersifat
sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan.
b.
Dapat terjadi efek samping seperti
peningkatan berat badan, sakit kepala, dan nyeri payudara. Efek–efek samping
jarang, tidak berbahaya dan cepat hilang.
c.
Karena terlambat kembalinya
kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia mudah yang ingin menunda
kehamilan, atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam waktu
dekat
d.
Setelah suntika dihentikan, haid
tidak segerah datang. Haid baru datang kembali pada umumnya setelah 6 bulan.
Selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi kehamilan. Bila setelah 3 – 6
bulan tidak juga haid, klien harus kembali kedokter atau tempat pelayanan
kesehatan untuk dicari penyebab tidak haid tersebut.
e.
Bila klien lupa jadwal suntikan,
suntiakan dapat segerah diberikan , asal saja yakin bahwa ibu tidak hamil.
12.
Peringatan Bagi Pemakaian Kontrasepsi Suntikan Progestin adalah:
a.
Setiap terlambat haid dipikirkan
adanya kemungkinan kehamilan.
b.
Nyeri abdomen bawah yang berat
kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu.
c.
Timbulnya abses atau perdarahan
tempat injeksi.
d.
Sakit kepala migrant, sakit kepala
berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan.
e.
Perdarahan berat yang 2 kali lebih
panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid.
13.
Efek Samping dan Penanganan KB Suntik Progestin
Efek Samping
|
Penanganan
|
Amenorea (tidak terjadi pendarahan
atau spotting)
|
· Bila tidak hamil, pengobatan apa pun tidak perlu. Jelaskan bahwa
darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Nasihati untuk kembali ke klinik.
· Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan penyuntikan.
· Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera
· Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan
karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak terjadi perdarahan
juga, rujuk ke klinik
|
Perdarahan atau Perdarahan bercak
(spoting)
|
· Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal
ini bukanlah masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila
klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan
suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan.
· 1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 etinilestradiol),
Ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari).atau obat jenis lain. Jelaskan
bahwa selesi pemberian pil kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan.
Bila terjadi perdarahan banyak selam pemberian suntikan ditangani dengan
pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/ hari selama 3-7 hari
dilanjutkan dengan siklus pil kontrasepsi hormonal, atau diberi 50
etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
|
Meningkatnya/menurunnya berat
badan
|
· Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2
kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan
terlalu mencolok. Bila berat badan berlebihan,hentikan suntikan dan anjurkan
metode kontrasepsi lain.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Arum, Dyah Noviawati Setya & Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.
Jogjakarta : Nuha Medika.
Everett Suzanne, 2007. Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi.
Jakarta : EGC
Handayani,Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta: Salemba
Medika
Manuaba Ide Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo,
Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan edisi 2
cetakan 4.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prof. Dr. Mochtar
Rustam, MPH.1998. “Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial”.
Edisi : 2. Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan KB.
Jakarta: Salemba Medika
Uliyah, Mar’atul. 2011. Panduan Aman dan Sehat Memilih Alat KB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar