MENGUKUR
SUHU TUBUH
A. DASAR TEORI
Suhu
adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi
maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Termometer pada dasarnya merupakan instrumen
yang terdiri dari bahan yang perubahan sifat fisiknya, karena perubahan suhu
dapat mudah diukur Sifat fisik yang berubah tersebut dapat berupa perubahan volume
gas, pemuaian logam, perubahan daya hantar listrik atau sifat-sifat fisik lainnya.
B.
ALAT DAN BAHAN
1. Termometer
2. Botol larutan sabun
3. Botol larutan clorin 0,5%
4. Botol air bersih
5. Kassa, tissue
6. Nierbekken
7. Sarung tangan
8. Waskom berisi larutan clorin 0,5%
9. Buku catan suhu
C.
CARA KERJA
1.
Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian mengeringkan dengan handuk bersih
2.
Memakai
sarung tangan bila perlu
3.
Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin
4.
Membuka
lengan baju pasien
5.
Mengeringka
ketiak bila basah dan bekeringat dengan menggunkan tissue atau kasa
6.
Mengecek
kembali memastikan termometer di bawah suhu 35 derajat
7.
Meletakkan
ujung termometer ditengah ketiak dan anjurkan pasien menjepit ketiak dengan
lengannya dan memfleksikan tangan di atas abdomen
8.
Mengangkat
termometer kira-kira setelah 3-10 menit
9.
Membaca
dengan teliti angka skala termometer kemudian mencatanya
10. Mendesinfeksi termometer dengan larutan
clorin 0.5% selama 10 menit
11. Mencuci termometer dengan larutan sabun
12. Membilas dengan air bersih
13. Mengeringkan termometer dengan kassa atau
tissue
14. Menurunkan air raksa dan menempatkan ketempat
semula
15. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
16. Merapikan pasien
17. Membereskan alat
18. Melepas sarung tangan dalam larutan clorin
0,5% selama 10 menit
19. Mencucui tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian mengeringkan dengan handuk bersih
20. Melakukan
dokumentasi tindakan yang dilakukan
MENGUKUR
TEKANAN DARAH
A. DASAR
TEORI
Tekanan
darah didefinisikan sebagai tekanan darah yang mendesak suatu unit area dinding
pembuluh darah, dan ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung secara
ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran darah secara ritmik juga
mengalir ke dalam arteri, menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap
denyutan.
Jadi
pada arteri akan terjadi dua macam tekanan darah, yaitu tekanan sistol dan
tekanan diastol.Tekanan sistol adalah tekanan darah di dalam arteri pada puncak
penyemprotan ventrikular, sedangkan tekanan diastol merefleksikan tekanan darah
selama relaksasi ventrikular. Tekanan darah dinyatakan dalam mmHg, dengan
tekanan sistolik dinyatakan pertama, dan tekanan distolik yang kedua. Tekanan
darah 120/80 mmHg, diartikan bahwa tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan
diastolik 80 mmHg.
B. ALAT
DAN BAHAN
1.
Termometer
2.
Stetoskop
3.
Alat
tulis dan buku
C. CARA
KERJA
1.
Menyiapkan
alat kedekat pasien
2.
Mencuci
tangan dengan sabun an air mengalir kemudian mengeringkan dengan handuk bersih
3.
Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin
4.
Menggulung
lengan baju ke atas
5.
Meletakkan
lengan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal dengan bantal atau
pengganjal lainnya. Telapak tangan kengahdap ke atas. Pastikan lengan atas
bebas dari pakaian untuk mencegah konstriksi dan memeudahkan untuk memasang
manset agar pengukurn lebih akurat
6.
Melakukan
palpasi arteri brachial menggunakan dua ujung jari tangah dan telunjuk untuk
meraskan denyut nadi yang kuat
7.
Memasang
manset 2-3 cm di atas arteridan bagian tengah bledder di atas arteri tersebut.
Pasang manset mengelilingi oengan atas dan kuatka ujungnnya
8.
Meletakkan
manometer sejajar dengan mata pemeriksa adar oemeriksaan lebih akurat
9.
Menutup
katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa pada manometer sampai 30mmhg di
atas tekanan systolik
10. Menggunakan stetoskop agar suara terdengar
jelas dan bersih
11. Memasang stetoskop dengan meletakkan bel atau
diafraghma dari stetoskop di atas arteri brachial
12. Membuka katup untuk mengeluarkan undara, buka
katup secara perlahan=lahan 2-3 mmhg/detik. Apabila penurunan air raksa terlalu
cepat atau lambat dan mengakibatkan hasil yang tidak akurat. Keluarkan udara
secara berangsur-angsur dan perhatikan angka pada manometer saat terdengar
bunyi(dup) pertama dan perhatikan suara terakhir(dyastolik). Kemudian keluarkan
seluruh udara pada manset
13. Membuka manset dari pasien dan menjelaskan
hasil pemeriksaan
14. Merapikan pasien
15. Memebersihkan alat
16. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian mengingkan dengan handuk bersih
17. Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan
MENGHITUNG DENYUT NADI
A. DASAR
TEORI
Denyut jantung adalah jumlah denyutan
jantung per satuan waktu, biasanya per menit. Denyut jantung didasarkan pada
jumlah kontraksi ventrikel (bilik
bawah jantung). Denyut jantung mungkin terlalu cepat (takikardia)
atau terlalu lambat (bradikardia).
Denyut nadi adalah
denyutan arteri dari
gelombang darah yang
mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut
nadi sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain
otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Berapa sebenarnya jumlah rata-rata denyut jantung yang normal? Denyut jantung
biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per
satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
B.
ALAT
DAN BAHAN
1. Jam
2. Alat
tulis
C.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan
alat kedekat pasien
2. Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk bersih
3. Mengatur
posisi pasien senuaman mungkin
4. Meraba
arteri dengan menggunakan ujung jari tengah dan telunjuk menekan secara
perlahan seoanjang radial ibu jari pergelangan dalam pasien
5. Menetapkan
kekuatan nadi dengan memeprhatikan sifat nadi apkah lemah, kuat, halus
6. Menghitung
denyut nadi selama 1 menit
7. Mencatat
hasil pemeriksaan
8. Menjelaskan
hasil pemeriksaan pada pasien
9. Merapikan
pasien membereskan alat
10. Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengerungkan dengan handuk bersih
11. Melakukan
dokumentasi
MENGHITUNG PERNAFASAN
A.
DASAR
TEORI
Pernafasan atau
respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat dan
penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen
dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Respirasi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran
antara O2 dan CO2 antara darah dan udara
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2
dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
B.
ALAT DAN BAHAN
1. Jam
2. Alat tulis
C.
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan mendekatkan kedekat
pasien
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
dan megeringkan dengan handuk bersih
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
4. Meyakinkan bahwa dada pasien dilihat
5. Tempatkan tangan pasien dalam posis
melintangi abdomen/ dada bawah pasien
6. Menghitung frekuensi dan irama pernafsan pada
dada pasien dengan mengobservasi siklus pernafasan komplit( respirasi 1 kali
dan ekspirasi 1 kali)
7. Menjelaskan hasil pemeriksaan
8. Merapokan pasien
9. Memebereskan alat
10. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
mengeringkan dengan handuk bersih
11. Melakukan dokumentasi tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital;
a.
Mengukur Tekanan
Darah
Depkes RI. 1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan.
Yogyakarta. Fitramaya
b.
Mengukur
Temperatur (Oral, Axila, Rektum)
Ambarwati, Eny Retna & Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Nuha Medika.
Potter & Perry. 2005. Fundamental
Keperawatan. Jakarta: EGC
c.
Menghitung
Pernafasan
Ambarwati, Eny Retna & Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Nuha Medika.
d.
Menghitung
Denyut Nadi
Potter & Perry. 2005. Fundamental
Keperawatan. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar