expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Ngiklan

Senin, 04 Maret 2019

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK MELAKUKAN PEMASANGAN DAUER KATETER


MELAKUKAN PEMASANGAN DAUER KATETER

A.    DASAR TEORI
Pemasangan kateter urine merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kanung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan. Tindakan pemasangan kateter urine dilakukan dengan memasukkan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan mengalirnya urine yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien yang mengalami obstruksi.
Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji haluaran urine per-jam pada klien yang status hemodinamikanya tidak stabil. Kateterisasi membantu pasien dalam proses eliminasinya. Pemasangan keteter menggantikan kebiasaan normal dari pasien untuk berkemih. Penggunaan kateter intermiten dalam waktu yang lama dapat menyebabkan pasien mengalami ketergangguan dalam berkemih.

B.     PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1.      Bak instrumen
2.      Spuit 10 cc berisi aquades
3.      Aquades
4.      Sarung tangan steril
5.      Nierbekkan/bengkok
6.      Plester
7.      Gunting plester
8.      Perlak bokong
9.      Kateter dalam kemasan sesuai ukuran
10.   Kapas DTT
11.  Kassa
12.  Urine bag
13.  Jelly/vaselin
14.  Baskom larutan klorin 0,5 %
15.  Sabun antiseptik
16.  Handuk bersih
17.  Wastafel/air mengalir

C.    PROSEDUR PELAKSANAAN
1.      Pemasangan kateter
a.       Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
b.      Menyiapakan alat dan bahan secara ergonomis
c.       Memasang sampiran
d.      Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mengeringkan dengan handuk bersih
e.       Membuka kateter dan menempatkannya dibak instrumen steril
f.       Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal rerecumbent)
g.      Memasang perlak dan pengalas
h.      Memasang sarung tangan dominan, ambil kassa dan jelly dan letakkan dibak instrumen steril kemudian memasang sarung tangan steril ditangan yang dominan
i.        Mengoleskan ujung kateter dengan jelly/vaselin pada wanita 4 cm
j.        Melakukan vulva hiegiene dengan kapas alkohol
k.      Membuka labia mayora
l.        Memasukkan ujung kateter ke uretra secara perlahan menuju kandung kandung kemih sampai air kencing keluar (dengan tangan dominan), alirkan kebengkok
m.    Masukkan cairan aquades ke karet pengunci kateter sebanyak kira-kira 10 cc untuk mengunci kateter agar tidak lepas bila dipasang permanen
n.      Menghubungkan pangkal kateter dengan pipa penyambung pada urine bag
o.      Merekatkan kateter pada paha pasien
p.      Mengikat urine bag pada tepi tempat tidur pasien
q.      Merapikan pasien
r.        Membereskan alat yang telah digunakan
s.       Melepas sarung tangan dan merendamnya secara terbalik kedalam larutan klorin selama 10 menit
t.        Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian mengeringkan dengan handuk bersih
u.      Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan 

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati Retna Eny, S.Si.T dan Sunarsih Tri, SST . 2009. KDPK  Kebidanan Teori & Praktik. Jogjakarta.
Bobak, K. Jensen, 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta: EGC
Uliyah Musrifatul dan Hidayat Alimul Aziz. A. 2011. Buku Saku: Prosedur Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Surabaya.     
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar