expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Ngiklan

Sabtu, 02 Maret 2019

Makalah Teori dan Model Konsep Asuhan Kebidanan menurut Reva Rubin


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar  Belakang
     Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu. Konseptual model berkembang dari wawasan intuitif keilmuan kemudian disimpulkan dalam kerangka acuan ilmu sehingga konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.
B. Rumusan  Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teori Reva Rubin ?
2. Apakah yang dimaksud dengan tahapan psikososial ?
C. Tujuan  Masalah
1. Uuntuk mengetahui tentang teori Reva Rubin.
2. Untuk mengetahui tentang tahapan psikososial.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori  Reva Rubin
Teori adalah seperangkat konsep atau pertanyaan yang dapat menguraikan dengan jelas fenomena yang penting dalam suatu disiplin. Konsep adalah penopang teori, yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat diuji melalui observasi atau penelitian. Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu. Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam member asuhan kebidanan.
Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Model adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam member asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang memengaruhinya.
Rubin adalah seorang bidan dari Amerika Serikat yang penelitiannya mempunyai pengaruh dalam pelayanan terhadap ibu dan bayi. Rubin mengemukakan teorinya setelah melakukan beberapa penelitian mengenai peran ibu. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang ksesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Teori adalah seperangkat konsep atau pertanyaan yang dapat menguraikan dengan jelas fenomena yang penting dalam suatu disiplin. Konsep adalah penopang teori, yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat diuji melalui observasi atau penelitian.  Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari 20 tahun dengan lebih dari 6000 responden.
Menurut Rubin, untuk  mencapai peran ibu, seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan. Dalam proses ini, wanita diharapkan mampu mengidentifikasi bagaimana seseorang mampu mengambil peran sebagai seorang ibu. Proses ini mungkin dapat menimbulkan efek negatif, misalnya dalam intervensi tindakan. Teori ini sangat berarti bagi seorang wanita, terutama calon ibu, untuk  mempelajari peran yang akan dialaminya dan beradaptasi dengan perubahan yang dihadapinya, khususnya perubahan psikososial dalam kehamilan dan setelah melahirkan.

Tujuan Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana seorang perempuan mencapai peran menjadi seseorang dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif. Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan yang mencakup kesejahteraan ibu dan bayinya, penerimaan masyarakat, penentuan identitas diri, dan mengerti tentang arti member dan menerima. Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil cenderung bergantung dan membutuhkan perhatian orang lain yang lebih untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu mempertahankan perkembangan janinnya, serta membutuhkan sosialisasi.
1. Menurut Rubin seorang perempuan sejak hamil sudah mempunyai  harapan sebagai berikut :
    a.  Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
    b. Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi.
    c.  Penentuan gambaran identitas diri.
    d.  Mengerti tentang arti memberi dan menerima.
2.   Perubahan yang umumnya terjadi pada perempuan ketika hamil adalah:
     a.  Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
     b.  Membutuhkan sosialisasi.
3.   Komponen model kebidanan
     a.  Memantau kesejahteraan ibu.
     b.  Mempersiapkan ibu dengan pendidikan dan konseling
     c.  Intervensi teknologi seminimal mungkin.
     d.  Mengidentifikasi dan member bantuan obsentrik dan melakukan rujukan.
B.  Tahapan Psikososial
      Tahapan psikososial dalam perubahan peran ibu hamil terbagi atas empat tahap, yaitu :
1)      Anticipatory stage, ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
2)      Honeymoon stage, ibu mulai memahami peran dasarnya dan dibantu oleh anggota keluarga lain.
3)      Plateu stage, ibu mencoba sepenuhnya apakah ia mampu menjadi seorang ibu, namun membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkannya sendiri.

a.       Disegagement, tahap penyelesaian/latihan peran dihentikan.
     Arti dan efek kehamilan pada pasangan :
     1. Suami merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8 bulan sampai 3 bulan setelah melahirkan.
     2. Suami juga mengalami perubahan fisik dan psikososial selama pasangannya hamil. Efek penerimaan kehamilan selain pada ibu juga pada suami, namun tidak semua yang mengalaminya, yaitu perubahan fisik berupa pertambahan atau penurunan berat badan suami (berat badan suami turun karena istri tidak dapat makan karena mual dan muntah, begitu juga sebaliknya).
     3. Anak yang akan dilahirkan merupakan perpaduan dari tiga hubungan, yaitu:
a.    Hubungan ibu dengan pasangannya.
b.    Hubungan ibu dengan janinnya yang berkembang.
c.    Hubungan ibu dengan individu yang unik dan anak.
     4. Ibu tidak pernah lagi merasa sendiri.
     5. Tugas yang harus dilakukan seorang wanita/pasangan dalam kehamilan:
a.       Percaya bahwa ia (ibu) hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh.
b.       Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin.
c.       Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan peran transasi untuk persiapan fungsi keluarga.
      6.  Reaksi umum terhadap kehamilan:
a.       Trimester I: Ambivalen, takut, fantasi, khawatir.
b.      Trimester II: Perasaan lebih enak, meningkatkan perlunya mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, kadang kelihatan egosentrik dan self centered.
c.       Trimester III: Berperasaan aneh, sembrono, tidak suka berdandan, menjadi lebih introvert, berefleksi terhadap pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang teridentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran tentang diri,  dan gambaran tubuh.
Gambaran diri seorang wanita adalah wanita memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya. Gambaran tentang tubuh berhubungan denga fisik yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.
               Rubin membagi tiga tahap aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu :
1).  Taking on : Wanita meniru dan melakukan peran ibu.
2). Taking in : Fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi mulai membayangkan peran yang akan di lakukannya.
3).  Letting go : Wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah di lakukannya, baik interpersonal maupun situasional yang berhubungan dengan masalalu dirinya ( sebelum proses ) yang  maupun yang tidak, serta harapan untuk masa yang akan dating.
Adaptasi psikosial pada pascapartum
1). Konsep dasar
a.       Periode pascapartum menyebabkan stress emosional terhadap ibu dan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat.
b.       Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa pascapartum adalah:
a)      Respond dan dukungan dari keluarga dan teman.
b)      Hubungan pengalaman melahirkan terhadap harapan dan aspirasi.
c)      Periode ini di uraikan oleh Rubin dalam tiga tahap, yaitu taking on, taking hold, dan letting go
          2). Periode taking on
a.       Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada umumnya pasif          dan tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya.
b.      Kemungkinan akan mengulangi pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan.
c.       Tidur tanpa ada gangguan sangat penting bagi ibu.
d.      Peningkatan nutrisi  sangat di butuhkan karena selera makan ibu biasanya bertambah, kurang nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi ibu tidak berlangsung normal.
         3). Periode taking hold
a.       Periode ini berlangsung pada hari kedua sampai ke empat pascapartum, ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap bayinya.
b.      Ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, berkemih, defekasi, dan kekuatan atau ketahanan tubuhnya.
c.       Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan bayi, misalnya menggendong, menyusui, memandikan, dan mengganti popok.
                                   Pada masa ini, ibu agak sensitif dan merasa tidak mahir dalam melakukan aktivitas. Ia cenderung menerima nasihat bisan/perawat karena ia terbuka untuk menerima pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi. Pada tahap ini, bidan harus memperhatikan perubahan yang mungkin terjadi.
        4. Periode letting go.
a.       Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang di berikan keluarganya.
b.      Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi, ia harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat bergantung, menyebabkan berkurangnya hak, kebebasan, dan hubungan sosial ibu.
c.       Depresi pascapartum umumnya terjadi pada periode ini. Banyak ibu mengalami perasaan “let down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman waktu melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi secara efektif dalam membesarkan anak. Umumnya, depresi ini sedang dan mudah berubah, dimulai 2-3 hari setelah melahirkan dan dapat di atasi 1-2 minggu kemudian. Depresi sedang jarang menjadi psikosis pascapartum atau menjadi patologis.





BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Fungsi konsep adalah sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkannya. Ada beberapa teori yang memengaruhi model kebidanan yaitu salah satunya teori Reva Rubin yang kita bahas dalam makalah ini.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu kami membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat membangun dalam pembuatan makalah selanjutnya.








DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI Pusdiknakes. 1995. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Depkes RI.2003. Direktorat Keperawatan & Keteknisian Medik, Dasar-dasar Asuhan kebidanan. Jakarta: EGC
IBI. 2006. Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri. Sari Husada: Jakarta.


          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar