ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) Jawa Timur
masih tinggi. Tahun 2013, AKI Kabupaten Sidoarjo mencapai 96,27 per 100.000
kelahiran hidup. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh proses
rujukan dan komplikasi terhadap kematian ibu di RSUD Sidoarjo ini merupakan
penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel kasus
terdiri atas 25 orang ibu hamil yang dirujuk dan mengalami kematian dan sampel
control 50 orang ibu hamil yang dirujuk dan tidak mengalami kematian. Teknik
pengumpulan data menggunakan data skunder dari buku register Maternal Neonatal
Emergency (MNE) dan rekam medik serta wawancara kepada ibu atau keluarga
atau suami dari responden. Data dianalisis menggunakan analisis univariabel,
bivariabel dan analisis multivariable dengan uji regresi logistic dengan
tingkat kemaknaan sebesar 5%(α=0,05). Hasil analisis menyatakan proses rujukan
yang kurang baik (OR=3,551;95%CI:1,258- 0,027; p=0,017) dan ibu hamil yang
mempunyai komplikasi (OR=147,429;95%CI: 17,105-1270,702; p=0,000) berpengaruh
terhadap kejadian kematian ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses
rujukan dan komplikasi berpengaruh terhadap kematian ibu. Bidan perlu
mengadakan health education bagi wanita usia produktif, meningkatkan peran
serta keluarga, masyarakat dan kader dalam proses deteksi dini komplikasi
selama kehamilan, persalinan dan nifas, peningkatan kualitas Antenatal Care (ANC)
dan peningkatan kualitas rujukan dengan menggunakan sistem rujukan tertutup
pada suatu wilayah terkait dengan ibu hamil risiko tinggi yang terdeteksi
diinventarisasi dan dijadwal kontrol/terminasi serta dimonitor (follow
up) sehingga risiko tinggi selalu terpantau.
Kata kunci: kematian ibu, proses
rujukan,komplikasi
No.
|
Kriteria
|
Jawab
|
Pembenaran
& Critical Thinking
|
1
|
P
|
Ya
|
Dalam jurnal ini, populasi atau
problem yang ditemukan yaitu kelompok sampel kasus terdiri atas 25 orang ibu hamil
yang dirujuk dan mengalami kematian dan sampel kontrol 50 orang ibu hamil
yang dirujuk dan tidak mengalami kematian di RSUD Sidoardjo Jawa Timur.
|
2
|
I
|
Ya
|
•
Pada
kelompok kasus seluruhnya diberikan tindakan stabilisasi, pada kelompok
control terdapat 4% tidak dilakukan stabilisasi. Tindakan yang dilakukan
adalah dengan memberikan cairan intravena NaCL atau Ringer laktat, infuse diberikan
dengan tetesan cepat sesuai dengan kondisi ibu sementara obat diberikan pada
saat pasien ibu hamil tiba dirumah sakit.
•
Responden
pada kelompok kasus lebih banyak yang melakukan komunikasi 24 (96%) dari pada
yang tidak melakukan komunikasi, sedangkan pada kelompok kontrol lebih banyak
yang melakukan komunikasi 41 (82%) dari pada yang tidak melakukan komunikasi.
•
Responden
kasus lebih banyak menggunakan transportasi ambulans 19 (76%) daripada yang
tidak menggunakan ambulans, sedangkan pada kelompok kontrol lebih banyak 32
(64%) dibandingkan dengan yang tidak menggunakan ambulans.
•
Pada
kelompok kasus ditemukan bidan dengan membawa obat dan alat (44%). Sedangkan
pada kelompok control 62%. Ada juga bidan yang merujuk ibu hamil tanpa
membawa obat dan alat 14 (28%) selama merujuk ibu hamil.
•
Alat
kesehatan esensial yang dibawa pada saat proses rujukan berlangsung yaitu
spuit, spatel, infuse set, tensimeter dan stetoskop.
•
Responden
pada kelompok kasus yang memiliki surat rujukan yang diisi lengkap sebanyak
19 (76%) dibandingkan dengan yang surat rujukan yang tidak diisi dengan
lengkap, sedangkan pada kelompok kontrol lebih banyak surat rujukan yang
diisi lengkap sebanyak 40 (80%) dibandingkan dengan yang tidak terisi
lengkap.
|
3
|
C
|
Ya
|
Proses rujukan berpengaruh terhadap
kematian ibu. Mayoritas responden memiliki proses rujukan yang baik, seluruh
responden diberikan penentuan diagnose dan pendampingan oleh bidan, mayoritas
responden diberikan tindakan stabilisasi, edukasi, komunikasi, transportasi
dengan menggunakan ambulans, dan kelengkapan rujukan. Variabel yang paling
berpengaruh terhadap proses rujukan yang kurang baik adalah penggunaan
transportasi, kelengkapan surat rujukan dan Responden pada kelompok kasus
seluruhnya memiliki komplikasi dibandingkan dengan yang tidak memiliki
komplikasi. Kelompok control lebih banyak yang tidak memiliki komplikasi
dibandingkan dengan yang memiliki komplikasi. Komplikasi berpengaruh terhadap
kematian ibu.
|
4
|
O
|
Ya
|
Proses rujukan yang baik sangat
penting untuk menurunkan angka kematian ibu, sehingga bidan bisa meningkatkan
peran serta masyarakat dan kader dalam proses deteksi dini komplikasi selama
kehamilan, persalinan dan nifas. Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit membuat
suatu sistem rujukan tertutup pada suatu wilayah atau kabupaten dan pusat
pelayanan kesehatan terkait dengan ibu hamil risiko tinggi yang terdeteksi
dirujuk ke rumah sakit diinventarisasi dan dijadwalkan control/terminasi
serta dimonitor (follow up) sehingga setiap ibu hamil risiko tinggi
selalu terpantau sampai melakukan persalinan sehingga perjalanan kehamilan
pada setiap ibu hamil bisa di pantau oleh petugas kesehatan guna menurunkan
angka kematian ibu. Komplikasi yang terjadi pada ibu hamil bidan harus
memberikan pemahaman mengenai masalah atau tanda bahaya selama proses
kehamilan maupun persalinan terhadap ibu hamil dan masyarakat sehingga proses
deteksi dini bisa secara cepat dan tidak ada keterlambatan dalam pengambilan
keputusan merujuk.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar