MEMBERIKAN
SUNTIKAN SUB CUTAN
A. DASAR
TEORI
Injeksi sub cutan adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan sub cutan atau area bawah kulit pada jaringan
konektif. Daerah yang lajim untuk injeksi sub cutan adalah lengan atas bagian
luar atau 1/3 bagian bahu, paha baian depan perut, area scapula dan daerah
sekitar umbilicus (abdomen). Umumnya, pemberian obat melalui jaringan sub cutan
ini dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah.
Terdapat dua tipe larutan insulin yang diberikan,
yaitu jernih dan keruh. Larutan jernih dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi
cepat (insulin regular). Larutan yang keruh termasuk tipe lambat karena adanya
penambahan protein sehingga memperlambat absorpsi obat. jangan memberikan
injeksi pada daerah yang nyeri merah dan edema.
B. ALAT
DAN BAHAN
1.
Spuit
steril 3 ml atau 5 ml atau 1 cc
2.
Daftar
pemberian obat
3.
Kapas
alcohol
4.
Wastafel
atau tempat cuci tangan
5.
Handuk
atau lap tangan
6.
Obat
injeksi vial atau ampul
7.
Sarung
tangan
8.
Perlak
dan pengalasnya
C. PROSEDUR
TINDAKAN
1.
Memberitahukan
pasien tindakan yang akan dilakukan.
2.
Menyiapkan
alat dan mendekatkan ke pasien.
3.
Memasang
sampiran.
4.
Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin.
5.
Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih.
6.
Memakai
sarung tangan.
7.
Menyiapkan
obat suntikan dari vial atau ampul.
8.
Membebaskan
daerah yang akan disuntik dari pakaian.
9.
Memasang
pengalas dibawah daerah yang akan disuntik.
10. Menghapushamakan atau mendesinfeksi kulit dengan kapas
alcohol secara sirkuler dengan diameter 5 cm.
11. Mengangkat kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk
yang tidak dominan.
12. Menusukkan jarum dibawah kulit dengan tangan yang
dominan (jarum dan jari kulit membentuk sudut 450).
13. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum
masuk dalam pembuluh darah.
14. Memasukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam otot
(apabila dalam aspirasi tidak terdapat darah, bila ada darah cabut segera spuit
dang anti dengan yang baru).
15. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan dengan
meletakkan kapas alcohol diatas jarum suntik kemudian jarum di tarik keluar.
16. Melakukan massase pada tempat suntikan.
17. Membereskan alat yang telah digunakan, buang alat
suntikan dan bekas vial atau ampul.
18. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorine
0,5%.
19. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan denngan handuk bersih.
20. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna, Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Nuha Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul, Uliyah Musrifatul. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Uliyah, Musrifatul, A. Azis Alimul Hidayat. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Uliyah, Musrifatul, A. Aziz Alimul Hidayat. 2008. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Aplikasi Dasar-Dasar Praktik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Saputra, Lyndon. 2013. Keterampilan Dasar untuk Perawat & Bidan. Tangerang Selatan:
Binarupa Aksara Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar