expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Ngiklan

Sabtu, 02 Maret 2019

RUANG LINGKUP BIDAN KOMUNITAS


A.     Pengertian Kebidanan di Komunitas
Bidan komunitas (community midwifery) adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat wilayah tertentu.
Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat di wilayah tertentu (Dyah, 2012).
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang ditunjukkan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (spradly, 1985 ; Logan dan dakwin, 1987 dalam Dyah, 2012).
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat, atau lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigm kebidanan dan paradigm sehat sehingga diharapkan tercapainya taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken, dkk, 2009).


B.     Ruang Lingkup dan Jaringan Kerja Pelayanan Bidan di Komunitas
Ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas, meliputi upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), diagnosis dini dan pertolongan tepat guna, meminimalkan kecacatan, pemulihan kesehatan (rehabilitatif), serta kemitraan.
1.      Promotif
Menurut WHO, promosi kesehatan adalah suatu proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan, baik dilakukan secara individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat. Upaya promotif dilakukan antara lain dengan memberikan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, pemberian makanan tambahan, dan pendidikan seks.
Contoh promotif kebidanan komunitas :Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang berlandaskan prinsip belajar, pemberian informasi atau nasehat yang ditujukan kepada individu, kelompok atau masyarakat tentang bagaimana hidup sehat.
Tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina, memelihara perilaku dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Metode dalam penyuluhan yakni ceramah dan dialog, sedangkan alat bantu penyuluhan yakni kartu (“Flash Cart”) dan FLIPCHART
Contoh-contoh upaya promotif yang dapat dilakukan dalam pelayanan kebidanan adalah :
a.      Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi pada ibu tentang pemenuhan dan peningkatan gizi bayi dan balita pada usianya.
b.      Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi, informasi tersebut meliputi manfaat, efek samping, jenis-jenis imunisasi dan akiba jika tidak dilakukan imunisasi pada bayi
c.      Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi tentang pemantauan tumbuh kembang balita pada ibu-ibu yang memiliki balita.
d.      Pemeriksaan kesehatan reproduksi pada usia pranikah untuk mengetahui keadaan organ reproduksinya.
e.      Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil.
f.       Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu mengalami peningkatan kebutuhan gizi dan ibu harus memenuhi gizi tersebut.
g.      Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu hamil agar ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda tersebut.
h.      Informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai persiapan untuk masa laktasi nantinya
i.        Informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama persalinan
j.        Informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi, kebutuhan hygiene, perawatan bai, dan lain-lain
k.      Informasi tentang diet yang tepat pada masa lansia
l.        Informasi tentang menopause  pada lansia
m.     Informasi tentang pentingnya olahraga dan istirahat yang cukup pada masa lansia
2.      Preventif
Ruang lingkup preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan-gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Upaya preventif dapat dilakukan di antara dengan melakukan imunisasi pada bayi, balita, dan ibu hamil.Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah pada ibu nifas dan neonatus. Pemberian tablet vitamin A dan garam beryodium ibu nifas dan balita. Pemberian tablet tambah darah dan senam ibu hamil.
Contoh-contoh upaya kesehatan preventif dalam bidang kebidanan, antara lain :
a.      Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
b.      Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, lansia, dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
c.      Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
d.      Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah
e.      Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
f.       Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
g.      Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan sirkulasi ibu
h.      Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
i.        Pencegahan komplikasi pada saat nifas
j.        Pemeriksaan secara rutin dan berkala pada lansia
3.      Diagnosis Dini dan Pertolongan Tepat Guna
Diagnosis dini dan pertolongan tepat guna merupakan upaya untuk membantu menekan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Diagnosis dini pada ibu dilakukan sejak ibu hamil yaitu dengan cara melakukan deteksi dini (misalnya penapisan dini ibu hamil dengan menggunakan kartu Skor Puji Rochyati) agar tidak terjadi keterlamabatan dikarenakan terjadi rujukan estafet. Ibu bersalin, ibu nifas sehingga ibu akan mendapatkan pertolongan secara tepat guna.
Untuk diagnosis dini pada anak dapat dilakukan dengan cara pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya baik oleh keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
4.      Meminimalkan Kecacatan
Upaya meminimalkan kecacatan dilakukan dengan tujuan untuk merawat dan memberikan pengobatan individu, keluarga, atau kelompok orang yang menderita penyakit. Upaya yang  bisa dilakukan diantaranya dengan perawatan payudara ibu nifas dengan bendungan air susu, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin, ibu nifas, dan perawatan tali pusat bayi baru lahir.
5.      Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang di rawat di rumah, maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit.Misalnya upaya pemulihan bagi pecandu narkoba, penderita TBC dengan latihan nafas dan batuk efektif.
Contoh-contoh upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan dalam pelayanan kebidanan antara lain adalah :
a.      Pemuliahan keadaan pasca sakit pada bayi dan balita
b.      Latihan fisik yang tepat, teratur dan rutin pada remaja pasca sakit sebagai usaha pemeliharaan kesehatan
c.      Istirahat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca sakit
d.      Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan dengan cara ibu dapat mengubah posisi dan   berjalan-jalan sekurang-kurangnya 6 jam setelah melahirkan
e.      Latihan fisik pada ibu pasca bersalin, seperti melakukan senam nifas atau senam kegel untuk membantu pemulihan alat kandungan ibu setelah melahirkan
f.       Pemenuhan gizi pada ibu nifas
6.      Kemitraan
Dalam memberikan asuhan kebidanan di komunitas, bidan harus mempunyai pandangan bahwa masyarakat adalah mitra dengan fokus utama anggota masyarakat.Anggota masyarakat sebagai intinya dipengaruhi oleh subsistem komunitas yaitu lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi, serta rekreasi. Salah satu cara untuk memahami dan mempelajari subsistem-subsistem tersebut adalah dengan membimbing, menggerakkan, dan memberdayakan masyarakat melalui kemitraan.
Kemitraan bidan di komunitas dapat dilakukan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi sosial, kelompok masyarakat yang melakukan upaya untuk mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat.Terutama pada kondisi dimana stigma masyarakat perlu dikurangi (misalnya penderita TBC, pecandu narkoba, korban perkosaan dan prostitusi).
7.      Lingkungan
Lingkungan produktif yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat serta terwujudnya masyarakat yang saling tolong menolong.

C.     Sasaran Kebidanan Komunitas
Sasaran kebidanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1.      Individu, diutamakan individu yang ditemukan di klinik, rumah dan tempat lain dengan masalah kesehatan.
2.      Keluarga, diutamakan keluarga dengan resiko tinggi masalah kesehatan tertentu.
3.      Kelompok penduduk, diutamakan kelompok penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil, panti, dsb.
4.      Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan masyarakat secara keseluruhan.


D.     Peran Bidan di Komunitas
1.      Peran sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 katagori tugas yaitu :
a.      Tugas mandiri
1)      Menetapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
2)      Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dan melibatkan klien.
3)      Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
4)      Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/ keluarga.
5)      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6)      Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/ keluarga.
7)      Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
8)      Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause.
9)      Memberi asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga.



b.      Tugas Kolaborasi/ Rujukan
1)      Menerapkan nmenejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2)      Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3)      Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
4)      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan dengan klien dan keluarga.
5)      Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
c.      Tugas Ketergantungan/ Merujuk
1)      Menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
2)      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan.
3)      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasidan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
4)      Member asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawat darutan dengan melibatkan klien dan keluarga.
5)      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawat darutan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
6)      Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat yang memerlukan konsultasi dan rujukan yang melibatkan klien dan keluarga.
2.      Peran sebagai Pengelola
a.      Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien.
1)      Bersama tim kesehatan dan pembuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan debgan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya.
2)      Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat.
3)      Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana.
4)      Mengkoordinir mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan k untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta KB.
5)      Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanpaatan sumber-sumber yang ada pada program sector terkait.
6)      Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakan dan memelihara kesehatan dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
7)      Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi.
8)      Mendokumentasikan seluruh kegitan yang telah dilaksanakan.
b.      Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sector lain diwilayah kerja melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya yang  ada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
1)      Bekerjasama dengan puskesmas, intitusi lain sebagai tim dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujuk dan tidak lanjut.
2)      Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan masyarakat.
3)      Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
4)      Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
5)      Membina kegiatan-kegitan yang ada dimasyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.
3.      Peran sebagai Pendidik
a.      Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu dan keluarga kelompok masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehtan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkaid dengan kesehatan ibu, anak dan KB.
1)      Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan KB.
2)      Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah terkaji, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
3)      Menyiapkan alat dan bahan pendidkan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4)      Melaksanakan program/perencanaan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangaka pendek dan jangka panjang  melibatkan nunsur-unsur terkait yaitu masyarakat.
5)      Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program dimasa yang akan datang.
6)    Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.
b.      Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun diwilayah atau tempat kerjanya.
1)      Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa.
2)      Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
3)      Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latihan sesuai dengan rencana yang disusun.
4)      Melaksanakan latihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsure-unsur terkait.
5)      Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya.
6)      Nilai hasil latihan dan bimbingan yang telah di berikan.
7)      Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
8)      Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistemmatis dan lengkap.
4.      Peran sebagai Peneliti/ Investigator
a.      Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok.
1)      Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2)      Menyusun rencana kerja pelatihan.
3)      Melaksanakan investigasi sesuai dengan recana.
4)      Mengolah dan menginterprestsikan data hasil investigasi.
5)      Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6)      Memanfaatkan hasil infestigasi untuk meningkatka dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

E.     Tanggung Jawab Bidan dI Komunitas
Tanggung jawab bidan di komunitas meliputi beberapa hal berikut.
1.      Menjaga pengetahuannya tetap up to date, berusaha secara terus-menerus mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemahiran.
2.      Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadi, dan tidak berupaya untuk bekerja melampaui wewenangnya dalam memberikan pelayanan klinik.
3.      Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari suatu keputusan.
4.      Berkomunikasi dan bekerja sama denganpekerja kesahatan profesional lainnya (perawat, dokter, dan lain-lain) dengan rasa hormat dan bermartabat.
5.      Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal.
6.      Melakukan pemantauan mutu yan mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus-kasus, dan Audit Maternal Perinatal (AMP).
7.      Bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan akses dan mutu asuhan kesehatan.
8.      Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status perempuan serta kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktik kultur yang terbukti merugikan perempuan.

F.      Tugas Bidan di Komunitas
1.      Pelaksanaan pelayanan KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas, pelayanan KB, pelayanan kesehatan bayi, dan pembinaan dukun bayi.
2.      Melaksanakan kegiatan puskesmas di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan.
3.      Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh kesadaran
4.      Memberi bimbingan, asuhan dan nasihat kepada remaja (calon ibu), ibu hamil termasuk ibu hamil dengan resiko tinggi, ibu melahirkan, ibu masa nifas, ibu menyusui dan ibu dalam masa klimakterium/menopause.
5.      Menolong ibu yang melahirkan dan memberi asuhan terhadap bayi dan anak-anak prasekolah.
6.      Memberi pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan keluarga kecil, sehat dan bahagia.
7.      Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap ibu dan anak balita yang kesehatannya terganggu, serta memberi bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan medis lanjutan dilakukan.
8.      Melakukan penyuluhan kesehatan khususnya mengenai kehamilan, pra-perkawinan, penyakit kandungan yang terkait dengan kandungan, dan keluarga berencana, kesehatan anak, gizi, dan kesehatan lingkungan keluarga.
9.      Membimbing dan melatih calon bidan, dukun dan kader kesehatan di dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan
10.    Mengkaji kegiatan pelayanan/asuhan kebidanan yang dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan
11.    Memotivasi dan menggerakkan masyarakat terutama kaum wanita dalam rangka mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Tugas Bidan menurut Rencana KMD (Kesehatan Masyarakat Desa) ialah sebagai berikut :
1.      Mendidik masyarakat terutama ibu-ibu mengenai kesehatan dimana saja ada kesempatan.
2.      Melakukan kunjungan rumah untuk memelihara dan mempertinggi nilai kesehatan seluruh keluarga.
3.      Memberikan pertolongan persalinan dengan sebaik-baiknya.
4.      Menyelenggarakan BKIA dan bentuk biro konsultasi.
5.      Menyelenggarakan kursus dukun bayi.
6.      Mengawasi dan membimbing pekerjaan PK tenaga kesehatan lain dan dukun yang berada di dalam lingkungannya.
7.      Membantu pendidikan guru sekolah dalam bidang kesehatan.
8.      Membantu terlaksananya program KMD dan usaha pembangunan masyarakat desa pada umumnya /dalam keadaan wabah misalnya.
9.      Mengikuti petunjuk yang diberikan pimpinan dan meneruskan kepada tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya.
10.    Membantu dokter dalam pemeriksaan dan pengobatan anak dan ibu yang sakit.
11.    Menelaah laporan tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya
12.    Menyusun laporan berkala yang meliputi pekerjaan yang telah dilakukan.
13.    Menilai usaha yang menjadi tugasnya.
14.    Bekerja sebagai anggota regu kesehatan.
15.    Memupuk semangat regu pada tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya.
16.    Bekerja erat dengan petugas dinas lain dan dengan pemimpin masyarakat yang dapat membantu usaha pemeliharaan kesehatan keluarga di wilayahnya
17.    Meneruskan segala sesuatu yang tidak dapat diatasi sendiri atau diputuskan sendiri kepada pemimpin seksipemeliharaan kesehatan keluarga/atasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar